Kebanyakan Penderita Kanker Payudara Tidak Cukup Olahraga

pemanasan

Bhataramedia.com – Aktivitas fisik yang dilakukan seseorang yang telah didiagnosis mengidap kanker payudara telah dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang berkepanjangan dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, sebagian besar peserta di dalam studi skala besar untuk kanker payudara tidak memenuhi pedoman aktivitas fisik nasional setelah mereka didiagnosis mengidap penyakit tersebut. Selain itu, perempuan ketturunan Afrika-Amerika kurang mungkin untuk memenuhi pedoman daripada wanita kulit putih. Temuan yang diterbitkan secara online di jurnal Cancer ini menunjukkan bahwa upaya untuk mempromosikan aktivitas fisik pada pasien kanker payudara kemungkinan perlu ditingkatkan secara signifikan.

US Department of Health and Human Services, serta American Cancer Society, merekomendasikan bahwa orang dewasa setidaknya harus terlibat di dalam 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik dengan intensitas kuat setiap minggunya, agar mendapatkan manfaat kesehatan secara umum dan mencegah penyakit kronis.

Pentingnya pemahaman mengenai hal tersebut membuat Brionna Hair seorang kandidat doktor bidang epidemiologi di University of North Carolina, Chapel Hill dan rekan-rekannya, melakukan pengujian terhadap tingkat dan perubahan aktivitas fisik setelah diagnosis kanker payudara, secara keseluruhan dan berdasarkan ras, di dalam studi berbasis populasi penderita kanker payudara. Penelitian ini menilai tingkat aktivitas fisik sebelum dan sesudah diagnosis pada 1.735 wanita berusia 20-74 tahun yang didiagnosis menderita kanker payudara invasif antara tahun 2008 dan 2011 dari 44 kabupaten di North Carolina.

Para peneliti menemukan bahwa hanya 35 persen dari penderita kanker payudara yang memenuhi pedoman aktivitas fisik setelah terdiagnosis. Penurunan aktivitas fisik sekitar enam bulan setelah diagnosis, dilaporkan terjadi pada 59 persen pasien, dengan rata-rata pengurangan aktivitas metabolik sebanyak 15 jam (setara dengan lima jam per minggu melakukan jalan cepat). Bila dibandingkan dengan wanita kulit putih, perempuan Afrika-Amerika sekitar 40 persen lebih rendah untuk memenuhi pedoman aktivitas fisik nasional setelah di diagnosis. Meskipun aktivitas fisik mingguan paska diagnosis mereka tidak secara signifikan berbeda dari perempuan kulit putih (12 vs 14 jam aktivitas metabolik). Ms. Hair mencatat bahwa penting untuk menyadari bahwa perempuan Afrika-Amerika mengalami kematian yang lebih tinggi akibat kanker payudara dibandingkan dengan kelompok wanita lainnya di Amerika Serikat.

“Penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan peran dari aktivitas fisik untuk meningkatkan hasil pengobatan kanker payudara pada pasien. Selain itu, strategi-strategi yang kemungkinan dapat berhasil untuk meningkatkan aktivitas fisik di antara pasien kanker payudara perlu dievaluasi secara komprehensif dan diimplementasikan,” kata Ms. Hair, seperti dilansir dari Wiley (9/6/2014).

Brionna Y. Hair, Sandi Hayes, Chiu-Kit Tse, Mary Beth Bell, Andrew F. Olshan. Racial differences in physical activity among breast cancer survivors: Implications for breast cancer care. Cancer, 2014; DOI: 10.1002/cncr.28630.

You May Also Like