Konsumsi 7 atau Lebih Porsi Buah dan Sayur Per Hari Mengurangi Risiko Kematian Sebanyak 42 Persen

Tabel ini merangkum efek utama dari konsumsi buah dan sayuran terhadap risiko kematian, dinyatakan sebagai persentase penurunan. (Credit: UCL)

Bhataramedia.com – Diet yang sehat sebaiknya terdiri dari 10 porsi buah dan sayuran dalam satu hari. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa sayuran empat kali lebih sehat dibandingkan buah-buahan. Penelitian tersebut dilakukan oleh University College London, menemukan bahwa makan dalam porsi yang besar untuk sayuran dan buah-buahan dapat menurunkan resiko dari kematian dini. Orang-orang yang makan paling tidak tujuh porsi buah dan sayur setiap hari memiliki kemungkinan 42% kematian yang lebih rendah dari berbagai penyebab yang telah diteliti.

Seperti dilansir laman The Telegraph (31/3/2014), para peneliti juga menemukan bahwa buah yang terdapat dalam kaleng atau buah yang dibekukan dapat berpotensi meningkatkan 17% resiko kematian. Ditemukan juga bahwa jus buah tidak terlalu memberikan hasil yang signifikan. World Health Organization sendiri telah merekomendasikan untuk makan sayur dan buah dalam 5 porsi sehari. Walaupun begitu, program ini tidak terlalu efektif ditambah dengan orang yang bisa melakukannya hanya sekitar 30%. Para peneliti mengungkapkan bahwa 7 porsi sehari bahkan tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan tubuh sehari, 10 porsi adalah porsi yang dianjurkan sebagai porsi yang optimal.

Pemimpin dari penelitian tersebut yaitu Dr. Oyinlola Oyebode dari department of epidemiology and public health, UCL mengatakan bahwa semakin banyak buah dan sayur yang dimakan oleh manusia setiap harinya akan semakin menurunkan resiko untuk mengalami kematian karena penyakit pada usia mana saja. Sehingga semakin banyak porsi yang dimakan untuk buah dan sayur akan semakin baik untuk menjaga kesehatan.

WHO pada awalnya memberikan rekomendasi untuk makan 5 porsi sayur dan buah dalam sehari dengan mengkonsumsi sekitar 400 gram sayur dan buah. Rekomendasi ini dapat menurunkan resiko penyakit jantung, stroke, penyakit diabetes dan juga obesitas. Prof. Simon Capewell dari department of public health di University of Liverpool merekomendasikan untuk makan 10 porsi buah dan sayur dalam sehari. Sebagai manusia yang didesain sebagai omnivora sebaiknya memakan makanan yang bergizi seperti kacang, biji-bijian, buah dan terkadang daging dan tidak makan makanan seperti junk food.

Penelitian yang telah dilakukan pada kebiasaan makan dari 65000 penduduk Inggris di tahun 2011 sampai 2013 memberikan bukti bahwa kebiasaan makan tujuh porsi buah dan sayur dapat mengurangi resiko kematian dini pada seseorang hingga 42% dibandingkan dengan orang yang hanya makan satu porsi. Orang yang makan sekitar lima sampai tujuh porsi buah dan sayur per hari memiliki resiko kematian yang berkurang sekitar 36% sedangkan yang makan sekitar tiga sampai lima porsi resiko kematiannya menjadi berkurang sekitar 29%. Untuk orang yang makan hanya satu sampai tiga porsi resiko kematiannya berkurang menjadi 14%.

Penelitian juga menyebutkan bahwa orang yang mengikuti program tujuh porsi makan buah dan sayur ini memiliki resiko 25% lebih rendah untuk terkena kanker serta 31% lebih rendah terkena penyakit jantung. Penelitian juga telah membuktikan bahwa sayuran lebih banyak bermanfaat dibandingkan buah-buahan. Setiap porsi dari sayuran menurunkan 16% resiko kematian. Sedangkan buah hanya menurunkan resiko kematian sebanyak 4%.

Pemerintah Australia sendiri mencanangkan program “dua plus lima” porsi per hari, yang merekomendasikan kepada orang-orang untuk makan dua buah dan lima sayuran. Secara umum, penelitian yang dilakukan di Inggris ini ditujukan untuk menghasilkan suatu rekomendasi yang tepat untuk masyarakat sebagai diet sehat untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum. Penelitian telah diterbitkan di the Journal of Epidemiology and Community Health.

Referensi Jurnal :

Oyinlola Oyebode, Vanessa Gordon-Dseagu, Alice Walker, Jennifer S Mindell. Fruit and vegetable consumption and all-cause, cancer and CVD mortality: analysis of Health Survey for England data. J Epidemiol Community Health, 31 March 2014 DOI: 10.1136/jech-2013-203500.

You May Also Like