Bhataramedia.com – Studi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) menunjukkan bahwa jenis vaksin HIV-1, yang melibatkan vektor virus yang ditingkatkan dengan protein amplop yang telah dimurnikan, memberikan perlindungan lengkap dalam setengah dari primata non-manusia yang divaksinasi terhadap serangkaian enam tantangan berulang dengan virus simian imunodefisiensi (VSI). Virus ini mirip dengan HIV yang menginfeksi primata non-manusia. Temuan ini diterbitkan hari ini secara online di jurnal Science.
Berdasarkan data pra-klinis ini, vaksin versi HIV-1 saat ini sedang dievaluasi dalam tahap studi klinis internasional fase 1/2a yang disponsori oleh Crucell Holland BV, salah satu perusahaan Farmasi Janssen dari Johnson & Johnson.
“Kami sebelumnya menunjukkan bahwa kandidat vaksin adenovirus berbasis vektor HIV-1 menawarkan perlindungan parsial terhadap SIV ketika diberikan,” kata pemimpin penulis, Dan H. Barouch, MD, Ph.D., direktur Center for Virology and Vaccine Research di BIDMC dan profesor kedokteran di Harvard Medical School. Makalah ini menjelaskan dua studi baru, dimana peneliti mengevaluasi efikasi pelindung dari vaksin dengan vektor adenovirus serotipe 26 (Ad26) yang dirtingkatkan dengan protein amplop yang dimurnikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa priming vektor virus, ditambah peningkatan protein mengakibatkan perlindungan lengkap di setengah dari hewan yang divaksinasi. “Ini menunjukkan perbaikan atas hasil sebelumnya,” kata Barouch, yang juga anggota komite pengarah dari Ragon Institute of MGH, MIT dan Harvard. “Selain itu, perlindungan berkorelasi dengan besar dan fungsi dari respon antibodi. Data menunjukkan kegunaan potensial dari peningkatan protein amplop yang diikuti priming Ad26.”
“Membuat epidemi HIV global di bawah kendali membutuhkan alat-alat baru, strategi yang berani dan kolaborasi antara sejumlah pemangku kepentingan,” kata Hanneke Schuitemaker, salah satu penulis studi dan wakil presiden, Viral Vaccines Discovery and Translational Medicine, Janssen.
“Sejalan dengan komitmen perusahaan kami untuk memenuhi kebutuhan kesehatan global, kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan para ahli terkemuka untuk mengembangkan vaksin pencegahan HIV dan tim kami sangat tertarik untuk memajukan program ini ke dalam studi klinis pada manusia,” ungkap Schuitemaker, seperti dilansir Beth Israel Deaconess Medical Center (02/07/2015).
Referensi Jurnal :
Dan H. Barouch, Galit Alter, Thomas Broge, Caitlyn Linde, Margaret E. Ackerman, Eric P. Brown, Erica N. Borducchi, Kaitlin M. Smith, Joseph P. Nkolola, Jinyan Liu, Jennifer Shields, Lily Parenteau, James B. Whitney, Peter Abbink, David M. Ng’ang’a, Michael S. Seaman, Christy L. Lavine, James R. Perry, Wenjun Li, Arnaud D. Colantonio, Mark G. Lewis, Bing Chen, Holger Wenschuh, Ulf Reimer, Michael Piatak, Jeffrey D. Lifson, Scott A. Handley, Herbert W. Virgin, Marguerite Koutsoukos, Clarisse Lorin, Gerald Voss, Mo Weijtens, Maria G. Pau, and Hanneke Schuitemaker. Protective efficacy of adenovirus-protein vaccines against SIV challenges in rhesus monkeys. Science, 2 July 2015 DOI: 10.1126/science.aab3886.