Bhataramedia.com – Sebuah pengobatan antijamur yang umum digunakan, telah bergabung dengan jajaran obat yang kemungkinan cocok untuk digunakan di dalam mengobati kanker. Hal ini menurut penelitian dari proyek Repurposing Drugs in Oncology (ReDO) yang diterbitkan di ecancermedicalscience.
Proyek Redo merupakan kolaborasi peneliti internasional antikanker yang didedikasikan untuk mempromosikan obat umum yang kemungkinan merupakan sumber yang belum dimanfaatkan bagi terapi baru untuk kanker.
Di dalam kemitraan dengan ecancer, proyek Redo menerbitkan serangkaian makalah pada obat-obatan yang memiliki bukti klinis yang cukup untuk dibawa ke uji klinis.
Itrakonazol adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur, termasuk infeksi kulit dan kuku. Obat ini juga memiliki banyak potensi sebagai pengobatan kanker baru, sesuai dengan proyek ReDo.
“Itrakonazol menunjukkan potensi di sejumlah daerah dengan kebutuhan pasien yang tinggi, khususnya pada kanker paru-paru bukan sel kecil dan kemungkinan di dalam beberapa kasus keganasan yang jarang,” kata Pan Pantziarka, Ph.D., anggota dari proyek ReDO dan Anticancer Fund. “Ada sejumlah uji klinis sedang berlangsung untuk berbagai kanker yang berbeda dan merupakan awal yang menggembirakan.”
Menurut Pantziarka, itrakonazol, agen generik yang harganya relatif murah, menunjukkan beberapa bukti keberhasilan di dalam kanker prostat metastatik. Hal ini membuat itrakonazol menarik, mengingat biaya tinggi yang terkait dengan pengobatan kanker prostat, seperti Abiraterone.
Hal tersebut dapat membuat itrakonazol sebagai pengobatan kanker yang menarik, khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Namun, ada beberapa hambatan yang harus diatasi sebelum obat antijamur ini dapat mencapai pasar antikanker.
“Tujuan kami di dalam mengumpulkan data mengenai obat yang digunakan untuk tujuan lain adalah untuk melakukan lebih dari sekedar membawa perhatian pada komunitas medis,” kata penulis studi, Lydie Meheus, Ph.D,. dari Anticancer Fund, Belgia.
“Sudah jelas bahwa industri farmasi tidak akan tertarik ketika berhadapan dengan obat yang diabaikan secara komersial,” kata Meheus, seperti dilansir ecancer (15/04/2015).
Menurut pemimpin proyek ReDO, namun, obat yang digunakan untuk tujuan lain untuk antikanker, seperti antijamur dan obat penghilang rasa sakit dapat mewakili masa depan penelitian obat kanker.
Para peneliti berharap bahwa peningkatan kesadaran akan membawa keluar obat-obatan tersebut dari lemari obat untuk perawatan kanker.
Referensi :
Pan Pantziarka. Repurposing Drugs in Oncology (ReDO)—itraconazole as an anti-cancer agent. ecancermedicalscience, 2015; 9 DOI: 10.3332/ecancer.2015.521.