Mekanisme Teh Hijau Kurangi Risiko Kanker Pankreas

Teh hijau

Bhataramedia.com – Teh hijau dan ekstraknya telah banyak disebut-sebut sebagai pengobatan yang potensial untuk kanker, serta beberapa penyakit lainnya. Para ilmuwan telah berupaya untuk menjelaskan bagaimana teh hijau dan ekstraknya dapat bekerja untuk mengurangi risiko kanker atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Studi terbaru yang dipublikasikan secara online di jurnal, Metabolomics, menawarkan penjelasan yang dapat digunakan untuk membuka area baru pada penelitian untuk melawan kanker. Penelitian ini melaporkan bahwa EGCG, komponen biologis aktif dalam teh hijau, mampu mengubah metabolisme sel-sel kanker pankreas dengan menekan ekspresi dari enzim yang berhubungan dengan kanker, yaitu LDHA.

Para peneliti juga menemukan inhibitor enzim yaitu oksamat, yang dikenal untuk mengurangi aktivitas LDHA, juga memiliki mekanisme kerja yang sama seperti EGCG. Oksamat juga dapat mengganggu sistem metabolisme sel-sel kanker pankreas.

“Sebelumnya, para ilmuwan telah percaya bahwa mereka membutuhkan mekanisme molekuler untuk mengobati kanker, namun studi ini justru menunjukkan bahwa mereka dapat mengubah sistem metabolisme yang nantinya akan berdampak pada kanker,” kata Wai-Nang Lee, MD, penulis studi dan pemimpin studi di Angeles Biomedical Research Institute (LA BioMed), seperti dikutip dari EurekAlert! (30/5/2014). “Dengan menjelaskan bagaimana komponen aktif teh hijau mampu mencegah kanker, maka studi ini akan membuka pintu ke area baru penelitian kanker dan membantu kita memahami bagaimana makanan lainnya dapat mencegah kanker atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker.” Tambahnya.

Melalui penggunaan metode profiling metabolik yang canggih, para peneliti telah menemukan EGCG yang mampu mengganggu keseimbangan “fluks” di seluruh jaringan metabolisme seluler. Flux adalah laju perputaran molekul melalui jalur metabolisme. Para peneliti menemukan bahwa gangguan keseimbangan akibat EGCG ini mirip dengan cara yang dilakukan oksamat untuk menghambat LDHA.

Berdasarkan temuan ini, mereka menyimpulkan bahwa keduanya, yaitu EGCG dan oksamat, dapat mengurangi risiko kanker dengan menekan aktivitas LDHA, yaitu sebuah enzim penting dalam metabolisme kanker, sehingga mengganggu keseimbangan dalam fungsi metabolisme sel-sel kanker.

“Temuan ini merupakan cara yang sama sekali baru dalam pemahaman kita tentang metabolisme,” kata Dr Lee. “Sekarang kita memahami bagaimana metabolisme sel kanker dapat terganggu, dan kita dapat mempelajari bagaimana kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk mencoba mengubah haluan kanker atau mencegah kanker.” Pungkasnya.

Referensi Jurnal :

Eleni Rapsomaniki et al. Blood pressure and incidence of twelve cardiovascular diseases: lifetime risks, healthy life-years lost, and age-specific associations in 1·25 million people. The Lancet, May 2014 DOI: 10.1016/S0140-6736(14)60685-1.

You May Also Like