Bhataramedia.com – Kurangnya aktivitas fisik selam ini telah dikaitkan dengan risiko penyakit diabetes, obesitas dan penyakit jantung. Menurut suatu penelitian yang diterbitkan tanggal 16 Juni di JNCI: Journal of the National Cancer Institute, kurangnya aktivitas fisik ternyata juga dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.
Para peneliti telah menilai hubungan antara waktu menonton TV, waktu duduk santai, waktu duduk kerja dan total waktu duduk dengan risiko berbagai jenis kanker. Daniela Schmid, Ph.D., M.Sc. dan Michael F. Leitzmann, MD, Dr. P.H. dari Department of Epidemiology and Preventive Medicine, University of Regensburg, Jerman, melakukan meta analisis dari 43 studi observasional, yang melibatkan lebih dari 4 juta orang dan 68.936 kasus kanker. Data di dalam studi individu telah diperoleh melalui kuesioner dan wawancara.
Ketika perilaku menetap paling tinggi dibandingkan dengan yang terendah, secara statistik para peneliti menemukan adanya peningkatan risiko yang signifikan untuk tiga jenis kanker : usus besar, endometrium dan paru-paru. Selain itu, risiko meningkat dengan setiap kenaikan 2 jam waktu duduk, 8% untuk kanker usus besar, 10% untuk kanker endometrium dan 6% untuk kanker paru-paru. Pengaruh perilaku menetap tampaknya juga bersifat independen dari aktivitas fisik. Hal ini menunjukkan bahwa sejumlah besar waktu yang dihabiskan untuk duduk diam dapat merusak orang-orang yang dinyatakan aktif secara fisik. Waktu menonton televisi menunjukkan hubungan terkuat dengan kanker usus besar dan kanker endometrium. Para peneliti menduga karena menonton televisi sering dilakukan bersamaan dengan minum minuman manis dan makan makanan junk food.
“Perilaku menetap memiliki dampak yang merugikan, bahkan di antara orang-orang yang aktif secara fisik. Hal ini menunjukkan bahwa membatasi waktu yang dihabiskan untuk duduk menetap kemungkinan memainkan peran penting di dalam mencegah kanker,” kata para peneliti, seperti dilansir Oxford University (16/6/2014).
Peneliti lainnya, Lin Yang dan Graham A. Colditz, MD, Dr.P.H. dari Siteman Cancer Center dan Department of Surgery, Washington University School of Medicine, St. Louis MO, menulis bahwa hasil penelitian tersebut mendukung hubungan kausal antara perilaku menetap dengan kanker usus besar dan kanker endometrium. Mereka berkomentar bahwa pencegahan kanker memerlukan bukti yang jelas, kemauan politik, dan strategi sosial untuk mendanai dan melaksanakan program pencegahan.
Referensi Jurnal :
D. Schmid, M. F. Leitzmann. Television Viewing and Time Spent Sedentary in Relation to Cancer Risk: A Meta-analysis. JNCI Journal of the National Cancer Institute, 2014; 106 (7): dju098 DOI: 10.1093/jnci/dju098.