Peningkatan Asupan Serat Bantu Penderita Jantung Hidup Lebih Lama

apel hijau dan merah

Bhataramedia.com – Menurut studi terbaru, menambahkan serat ke dalam pola diet dapat membantu korban serangan jantung hidup lebih lama. Seseorang dengan tingkat asupan serat yang tinggi memiliki risiko 25 persen lebih rendah dari kematian setelah serangan jantung dibandingkan orang dengan tingkat konsumsi serat yang rendah. Selain itu, setiap kenaikan sepuluh gram asupan serat dikaitkan dengan penurunan risiko sebesar 15 persen dari kematian dini.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa serat tidak hanya baik untuk usus besar, tetapi juga untuk jantung.

Penelitian ini telah menunjukkan bahwa diet tinggi serat membuat orang merasa kenyang lebih lama. Menurut Medline Plus, orang dewasa perlu makan 20 – 35 gram serat per hari. Rata-rata asupan serat saat ini dari orang Amerika rata-rata sekitar 10-15 gram.

Data di dalam penelitian ini berasal dari 121.700 perawat wanita di dalam program Nurses Health Study dan 51.529 pria ahli kesehatan yang terdaftar di dalam Health Professional Follow-up Study. Menurut suatu rilis berita, para peserta dari kedua studi tersebut telah menyelesaikan kuisioner mengenai diet dan gaya hidup mereka, menurut sebuah rilis berita.

Melalui data kuisioner tersebut para peneliti menemukan bahwa 2.258 wanita dan 1.840 pria telah mengalami myocardial infarction (MI) atau serangan jantung. Tim peneliti kemudian mengamati kedua kelompok tersebut selama sembilan tahun. Selama masa penelitian, 1.133 peserta meninggal termasuk 682 perempuan.

Analisis data menunjukkan bahwa orang dengan tingkat asupan serat tinggi memiliki peluang yang lebih baik untuk hidup lebih lama daripada mereka yang tidak. Para peneliti juga menemukan bahwa serat yang diperoleh dari sereal sangat terkait dengan penurunan risiko kematian dini dibandingkan serat dari buah-buahan atau sayuran.

Tim peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor lain yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitian seperti usia, riwayat kesehatan dan gaya hidup. Mereka menemukan bahwa serat makanan secara independen berkaitan dengan kemungkinan bertahan hidup yang lebih besar setelah seseorang mengalami serangan jantung.

Menurut para peneliti, dorongan terhadap pasien serangan jantung untuk mengadopsi perubahan gaya hidup tertentu dapat memberikan kondisi kesehatan yang lebih baik. “Penelitian di masa depan terhadap perubahan gaya hidup paska-serangan jantung harus difokuskan pada kombinasi perubahan gaya hidup, serta bagaimana perubahan gaya hidup dapat mengurangi angka kematian,” tulis para peneliti, seperti dilansir Nature World News (30/4/2014).

Penelitian ini diterbitkan di jurnal BMJ.

Penelitian ini telah menunjukkan bahwa peningkatan asupan serat dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi kadar kolesterol. Beberapa contoh makanan yang kaya akan serat adalah biji-bijian seperti gandum dan beras merah, buah-buahan seperti apel, jeruk keprok dan buah ara, serta sayuran seperti selada dan brokoli.

Perlu diingat bahwa serat menyebabkan gas dan kembung. Jadi sebaiknya peningkatan asupan serat dilakukan secara bertahap selama beberapa minggu. Selain itu, beberapa jenis serat dapat menyebabkan masalah pada orang dengan kondisi medis tertentu. Bicaralah terlebih dahulu dengan dokter sebelum membuat perubahan mendadak di dalam pola diet anda.

You May Also Like