Bhataramedia.com – Lebih dari 10 tahun, Inggris telah mengadopsi ide yang diusulkan oleh National Health Service (NHS) tentang diet yang seimbang. Akan tetapi, saat ini sejumlah penelitian dari University College London (UCL) menyarankan bahwa tak lagi 5 melainkan sekurang-kurangnya 7 jenis makanan yang perlu dikonsumsi untuk mengurangi resiko terkena penyakit kanker dan serangan jantung. Jenis makanan yang direkomendasikan ini benar-benar ditujukan untuk Inggris yang menduduki peringkat tertinggi untuk kategori sebagai negara dengan penderita serangan jantung terbanyak di Eropa.
Sepertinya yang perlu disalahkan adalah masyarakat Inggris sendiri yang memang tingkat konsumsi gula dan lemaknya sangat tinggi. Sebagian besar masyarakat Inggris menyukai makanan-makanan yang berlemak dan manis seperti sosis, donat, dan sejenisnya. Selain itu, banyak juga masyarakat Inggris yang tidak menyukai buah-buahan dan sayuran. Sebagai contoh, seorang wanita yang mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu menyukai buah-buahan, puterinya tidak menyukai sayuran, dan suaminya sangat menyukai donat.
Belum lagi sajian-sajian di restoran terkenal dan program memasak di TV. Sebagian besar hidangan yang disajikan adalah makanan-makanan yang kurang sehat dan hampir tidak mengandung sayuran dan buah-buahan. Jika dihitung-hitung, masyarakat Inggris mengkonsumsi sandwich sebanyak 6,4 miliar buah dan 1.6 miliar makanan instan tiap tahunnya. Data ini berasal dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh kelompok Kantar Worldpanel. Data selanjutnya menunjukan bahwa konsumsi pizza, kue pie dan pastel, daging panggang, spagetti dan lasagna masing-masing adalah 1.1 miliar, 1.6 miliar, 1.5 miliar, 578 juta (mangkuk), dan 308 juta (piring) setiap tahunnya.
Sebelumnya, World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan 5 kali konsumsi buah dan sayuran setiap harinya dengan masing-masing takaran adalah 400 gram baik untuk buah dan sayuran. Porsi 80 gram buah dan sayuran dapat mencegah serangan jantung, penyakit kanker, diabetes, obesitas, dan kekurangan gizi. Rekomendasi ini juga berlaku di seluruh negara. Di Amerika Serikat tercatat ada sekitar 36 persen orang dewasa mengidap obesitas. Kita semua disarankan untuk mengkonsumsi buah dan sayur. Sebaiknya dengan porsi yang cukup dan 3 kali sehari seperti layaknya kita makan (sarapan, makan siang, dan makan malam). Azmina Givindji dari British Dietetic Association menyarankan bahwa kita semua harus fokus pada apa yang kita makan hari ini dan tambahkan dengan satu jenis hidangan lagi, yaitu buah dan sayur.
Harga buah dan sayuran segar yang melonjak sekitar 30 persen dalam kurun waktu 6 tahun terakhir kemungkinan besar menjadi pemicu utama kurangnya asupan buah dan sayuran segar di Inggris. Harga sayuran dan buah-buahan segar melonjak 19 persen dari harga rata-rata yang berlaku di Uni Eropa. Data ini dapatkan dari data Kementerian Pangan Inggris. Tak heran jika banyak keluarga khususnya dari kalangan masyarakat miskin yang hanya dapat mengkonsumsi buah dan sayuran dengan jumlah yang sedikit. Sedangkan kalangan keluarga yang lebih kaya, tingkat konsumsi sayur dan buah segar lebih tinggi, meski tak sebanyak dulu saat sebelum terjadi lonjakan harga yang signifikan.
Dilansir Mediaindia (7/4/2014), Jonathan Firth, direktur unit bisnis dari Kantar Worldpanel mengatakan bahwa trend makanan sehat dan diet cenderung dilakukan oleh masyarakat dengan kondisi finansial yang baik. Pihaknya sadar bahwa diet makanan sehat seperti buah dan sayur memang tidak bisa dilakukan oleh semua kalangan. Akan tetapi pihaknya kini sedang berusaha untuk dapat mengambil langkah atau aksi dengan tujuan agar semua kalangan baik yang berekonomi tinggi dan rendah dapat menikmati hidup sehat dengan cara mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur segar.