Bhataramedia.com – Isu tidak meratanya kualitas maupun kuantitas pendidikan di negeri ini memang tak dapat dipungkiri. Apalagi bagi masyarakat yang berada jauh di daerah pedalaman, pendidikan rasanya jauh dari jangkuan mereka. Kurangnya tenaga pengajar dan fasilitas pra-sarana serta sarana sekolah menjadi salah satu penyebabnya. Karena itulah pemerintah saat ini tengah gencar-gencarnya melaksanakan pendidikan bagi masyarakat pedalaman.
Hal ini dibuktikan dengan diberangkatkannya sebanyak 64 tenaga pengajar ke daerah pedalaman Papua. Teptnya mereka akan dikirim untuk mengajar di delapan distrik di Kabupaten Puncak Papua. Pada Minggu (24/05) dilakukan acara pelepasan yang berlangsung di Balaiurang Universitas Gadjah Mada. Acara pelepasan ini dihadiri langsung oleh Menteri Sekretaris Negara yakni Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Anies Baswedan.
Dalam acara tersebut, Anies berkesempatan memberikan kata sambutan di hadapan para hadirin yang hadir. Dalam kata sambutannya itu, Anies bercerita mengenai awal mula kegiatan Pengerahan Tenaga Mahasiswa yang dilakukan di UGM ini. ”UGM menginisiasi PTM (Pengerahanan Tenaga Mahasiswa), Waktu itu dilakukan mahasiwa. Dulu berangkat 10 orang. Koesnadi waktu itu jadi ketua Dewan Mahasiswa. Dia tempatkan yang paling jauh di NTT. Dia membangun tradisi itu,” kata Anis seperti dilansir oleh halaman resmi website UGM (25/05/2015).
Dalam kata sambutannya Anies menyampaikan amanat kepada seluruh orang yang hadir di Balairung UGM. “Setiap anda adalah pendidik, setiap pendidik adalah pemimpin, dan ciri pemimpin itu adalah kata-katanya didengar dan perbuatannya ditiru,” tutur Anies.
Sementara itu, Rektor UGM yakni Prof. Ir. DwikoritaKarnawati, MSc., Ph.D., tak lupa memberi semangat kepada 64 tenaga pengajar dengan menghadiri acara pelepasan tersebut.“Selamat bertugas dan berkarya, anda harus menjadi role model, penggerak pendidikan di daerah Puncak Papua,” kata Karnawati.
Bupati Kabupaten Puncak Papua yaitu Willem Wandik yang berkesempatan hadir dalam acara pelepasan tersebut sangat antusias menyambut 64 tenaga pengajar yang akan bertugas di daerahnya selama 2 tahun itu. “Kehadiran mereka bisa memacu semangat anak-anak. Banyak guru-guru yang tidak betah mengajar karena kondisi dan keterisolasian,”