Diet Tinggi Asam dapat Akibatkan Efek Negatif terhadap Kesehatan Ginjal

diet, daging

Bhataramedia.com – Bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis, diet dengan kandungan asam yang tinggi dapat meningkatkan risiko mereka terserang gagal ginjal. Temuan yang berasal dari studi yang muncul di Journal of American Society of Nephrology (JASN) edisi mendatang, menunjukkan bahwa pasien kemungkinan ingin membatasi asupan daging dan meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran untuk membantu melindungi ginjal mereka.

Nutrisi memiliki efek penting pada berbagai aspek kesehatan, termasuk yang terkait dengan fungsi ginjal. Misalnya, untuk pasien dengan penyakit ginjal kronis (PGK), penelitian telah menunjukkan bahwa diet dapat secara signifikan mempengaruhi risiko perkembangan gagal ginjal.

Tanushree Banerjee, Ph.D. (UC San Francisco) dan rekan-rekannya meneliti apakah diet asam kemungkinan memainkan peran. Diet dengan beban asam yang rendah biasanya kaya buah-buahan dan sayuran, sementara diet asam yang tinggi mengandung lebih banyak daging. Para peneliti menganalisis informasi mengenai 1486 orang dewasa dengan PGK yang berpartisipasi di dalam National Health and Nutrition Examination Survey III (NHANES III). Pasien diikuti selama rata-rata 14,2 tahun.

Tim peneliti menemukan bahwa tingkat yang lebih tinggi dari beban asam makanan, sangat terkait dengan perkembangan gagal ginjal di antara pasien. Pasien yang mengkonsumsi diet tinggi asam, 3 kali lebih mungkin untuk mengembangkan gagal ginjal dibandingkan pasien yang mengonsumsi diet rendah asam.

“Pasien dengan penyakit ginjal kronis kemungkinan harus lebih memperhatikan konsumsi diet makanan yang kaya asam untuk mengurangi perkembangan gagal ginjal, selain menggunakan pedoman yang direkomendasikan seperti minum obat ginjal dan menghindari racun ginjal,” kata Dr. Banerjee.

“Biaya tinggi dan berkurangnya kualitas hidup akibat perawatan dialisis dapat dihindari dengan menerapkan pola makan lebih sehat yang kaya akan buah-buahan dan sayuran,” himbau Dr. Banerjee, seperti dilansir American Society of Nephrology (ASN) (12/02/2015).

You May Also Like