FDA Setujui Obat Baru untuk Melawan Kanker

ilustrasi obat

Bhataramedia.com – Merck & Co. pada hari Kamis telah memenangkan persetujuan untuk jenis obat kanker baru dengan keunggulan yang lebih dibandingkan kemoterapi dan pengobatan kanker lainnya yang sudah ada.

Food and Drug Administration mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan persetujuan yang dipercepat pada Keytruda untuk mengobati melanoma yang menyebar atau tidak dapat diangkat dengan operasi pada pasien yang sebelumnya diobati dengan obat kanker lain.

Obat rekayasa genetika yang dikenal sebagai pembrolizumab tersebut merupakan bagian dari kelas obat baru menjanjikan yang berbasis antibodi. Obat ini bekerja dengan mengambil “rem” dari sistem kekebalan tubuh sehingga dapat lebih baik mengenali dan menyerang sel kanker.

“Sembilan puluh persen pasien yang menggunakan obat ini pada dasarnya tidak mengalami efek samping,” kata Dr. Antoni Ribas kepada Associated Press dalam sebuah wawancara. Dr. Antoni Ribas peneliti UCLA yang merupakan peneliti utama dari studi obat tersebut.

Sebagai perbandingan, kebanyakan pasien yang mendapatkan kemoterapi mengalami mual, muntah dan rambut rontok.

Selain itu, Ribas mengatakan bahwa Keytruda dan obat “terapi kekebalan” lainnya tampaknya akan bekerja melawan lebih banyak jenis kanker dibandingkan obat lama dan dengan persentase keberhasilan yang jauh lebih tinggi. Di dalam suatu penelitian terhadap 600 pasien, sepertiga dari mereka mendapatkan manfaat dari obat tersebut, 62 persen dari mereka hidup setelah 18 bulan.

“Obat kemoterapi yang sudah ada memberikan kelangsungan hidup rata-rata sekitar sembilan bulan, sementara beberapa obat kanker baru rata-rata menjaga pasien tetap hidup selama 11 sampai 15 bulan,” katanya, seperti dilansir Newsmaxhealth (4/9/2014).

“Ini hanya awal,” kata Ribas, dia menambahkan bahwa uji coba awal pada terapi kekebalan untuk kanker biasanya hanya membantu 5 sampai 10 persen pasien.

Obat Merck tersebut adalah pertama di kelas yang disebut dengan obat-obatan anti-PD-1 dan telah disetujui di AS.

Bristol-Myers Squibb Co. dan perusahaan koleganya memiliki obat yang mirip dengan Keytruda, yang disebut Opdivo. Obat ini telah disetujui di Jepang pada bulan Juli. Saat ini perusahaan tersebut sedang mencari persetujuan bagi Opdivo untuk digunakan di AS.

You May Also Like