Bhataramedia.com – Risiko mengembangkan kanker meningkat seiring dengan usia. Faktor-faktor seperti merokok dan penggunaan aspirin secara rutin juga mempengaruhi risiko. Peneliti dari University of Basel kini bisa menunjukkan bahwa penggunaan aspirin dan merokok mempengaruhi proses penuaan genom perempuan yang berhubungan dengan kanker kolorektal. Hasil penelitian mereka dipublikasikan di Journal of National Cancer Institute telah.
Pada tahun 1990-an, para ilmuwan telah menemukan bahwa penggunaan rutin aspirin selama jangka waktu yang lama menurunkan risiko kanker. Sejak itu, banyak penelitian telah mengkonfirmasi efek perlindungan dari aspirin terhadap berbagai jenis kanker. Penggunaan aspirin secara teratur dikatakan dapat mengurangi risiko untuk mengembangkan kanker kolorektal rata-rata sebesar 40%. Namun, tidak diketahui bagaimana sebenarnya obat tersebut mempengaruhi risiko kanker.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Primo Schar, ahli genetika molekuler di Departemen Biomedik dari Universitas Basel dan spesialis pencernaan, PD Dr. Kaspar Truninger, kini telah menemukan mekanisme mengenai bagaimana aspirin menurunkan risiko kanker. Aspirin memperlambat proses penuaan genom tertentu. Perubahan tersebut memainkan peran penting di dalam perkembangan tumor.
Agar dapat menganalisis hubungan antara gaya hidup dan penuaan genom, para peneliti memeriksa sampel jaringan usus dari 546 wanita sehat selama 50 tahun. Mereka membandingkan perubahan usia tertentu dari penanda gen yang disebut DNA metilasi dengan faktor gaya hidup perempuan mengenai penggunaan aspirin, merokok, indeks massa tubuh dan terapi penggantian hormon. Efek paling signifikan terjadi pada penggunaan aspirin dan merokok.
Penanda Penuaan
“Setiap genom di dalam sel menyerupai sebuah perpustakaan yang penuh penanda,” jelas Schar. Berkat penanda tersebut, sel-sel dapat mengetahui gen mana yang harus dibaca, sehingga sel-sel dapat memenuhi tugas-tugas khusus sebagai sel-sel kulit, otot atau usus. Tetapi penanda tersebut tidak stabil dan mengalami perubahan seiring usia. Jika, pada bagian-bagian tertentu dari genom terjadi perubahan drastis, tumor dapat berkembang,” kata Schar, seperti dilansir Universitas Basel (1/7/2014).
Di dalam studi ini, para peneliti untuk pertama kalinya mampu menunjukkan bahwa ini penuaan pada penanda gen dapat diperlambat oleh penggunaan aspirin secara rutin. Merokok di sisi lain, mempercepat proses penuaan penanda gen. “Merokok paling berdampak pada gen yang juga berperan di dalam perkembangan kanker,” kata Dr. Faiza Noreen, asosiasi peneliti dari Departemen Biomedik Universitas Basel dan penulis pertama studi tersebut.
Truninger menekankan bahwa masih terlalu dini untuk mulai mengkonsumsi aspirin semata-mata hanya untuk pencegahan kanker tanpa melalui konsultasi dengan dokter. Terutama ketika mengenai potensi efek samping dari aspirin seperti pendarahan gastrointestinal.
Referensi Jurnal :
F. Noreen, M. Roosli, P. Gaj, J. Pietrzak, S. Weis, P. Urfer, J. Regula, P. Schar, K. Truninger. Modulation of Age- and Cancer-Associated DNA Methylation Change in the Healthy Colon by Aspirin and Lifestyle. JNCI Journal of the National Cancer Institute, 2014; 106 (7): dju161 DOI: 10.1093/jnci/dju161.