Bhataramedia.com – Studi yang menjanjikan telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi ekstrak teh hijau dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer dan juga dapat meningkatkan kesehatan otak secara umum.
Ekstrak teh hijau mengandung flavonoid yang disebut EGCG, atau epigallocatechin-3-gallate, yang merupakan salah satu bahan antioksidan di dalam teh hijau yang diyakini bertanggung jawab untuk banyak manfaat kesehatan. Beberapa studi menemukan bahwa EGCG tampaknya mengikat plak beta-amyloid di otak yang diyakini menyebabkan Alzheimer, menurut Alzheimers.net.
Satu penelitian di Jepang yang dibahas pada ResearchGATE menemukan bahwa konsumsi teh hijau secara signifikan berhubungan dengan turunnya risiko penurunan kognitif, bahkan setelah penyesuaian terhadap faktor pembaur. Selain itu, para peneliti tidak menemukan pengaruh yang signifikan antara konsumsi teh hitam dan kopi terhadap demensia.
Artikel tahun 2013 di newsletter Tufts University menyoroti empat studi yang menunjukkan dampak positif pencegahan Alzheimer dengan ekstrak dari teh hijau. Beberapa dari studi t tersebut menegaskan temuan mengenai EGCG melindungi otak dari plak yang terkait dengan penyakit Alzheimer, sedangkan salah satu studi menunjukkan cara EGCG mempengaruhi otak.
Di dalam satu studi baru yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition, para peneliti Swiss menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI) untuk melihat otak dari 12 relawan yang sehat ketika mereka melakukan tugas pengujian memori kerja. Memori jenis ini memungkinkan otak untuk secara bersamaan menyimpan dan memproses informasi. Hal ini penting untuk tugas-tugas kognitif yang rumit, seperti pemahaman bahasa, belajar dan penalaran. Otak peserta dipindai mengkonsumsi dua dosis yang berbeda dari minuman yang mengandung ekstrak teh hijau, serta minuman plasebo.
Penelitian tersebut menemukan peningkatan aktivitas otak di bagian korteks prefrontal yang berhubungan dengan memori kerja. Aktivitas ini meningkat seiring peningkatan dosis teh hijau. <enurut penilaian studi yang diterbitkan di SpringerLink, penelitian tersebut kemungkinan memiliki implikasi untuk mengobati gangguan kognitif.
Dilansir Newsmax Health (08/12/2014), studi dan penelitian yang signifikan harus dilakukan sebelum ada kesimpulan yang pasti mengenai efek teh hijau pada pasien yang menderita Alzheimer.