www.bhataramedia.com – Susu memang sehat untuk diminum untuk orang dewasa atau anak-anak. Hal ini karena susu merupakan sumber yang kaya kalsium, mineral, vitamin B12, vitamin D, protein, lemak baik, kalium dan fosfor.

Anak usia 1-8 tahun setidaknya perlu minum 250 ml susu per hari dan sebaiknya tidak lebih dari 500 ml per hari atau setara dengan 2 gelas kecil.

Kandungan asam laurat dalam susu juga memiliki sifat antiviral dan antibakterial. Selain menyehatkan, susu bisa berdampak buruk jika dikomsunsi berlebihan. Baik buruknya susu bagi tubuh manusia hingga saat ini masih menjadi kontroversi.

Efek samping susu ternyata dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Berikut beberapa Dampak Buruk Minum Susu Berlebihan.

1. Gangguan Pencernaan

Sebagian orang yang tubuhnya tidak toleran terhadap laktosa, tidak bisa memecah gula utama yang ada pada susu. Ini menyebabkan perut terasa mual, sakit, mengalami diare, dan susah buang air besar.

2. Patah Tulang

Susu memang mengandung kalsium yang bagus untuk tulang, tapi kalau terlalu banyak malah bisa meningkatkan risiko patah tulang terutama pada wanita. Terlalu banyak mengkonsumsinya justru membuatnya rentan mengalami kepatahan.

3. Menimbulkan Jerawat

Dampak buruk minum susu berlebihan lainnya adalah menimbulkan jerawat di wajah kamu. Hal ini karena susu mengandung insulin dan hormon pertumbuhan IGF-1 yang dapat memicu timbulnya jerawat.

4. Kelebihan Berat Badan

Jika terlalu banyak mengkonsumsi susu membuat berat badan kamu akan naik. Penambahan berat badan yang terlalu cepat bisa membuat terjadinya penumpukan lemak besar-besaran dalam tubuh. Lemak yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan.

5. Mengganggu Penyerapan Zat Besi

Minum terlalu banyak susu bisa mempengaruhi penyerapan zat besi dan mengurangi efektivitas nutrisi yang memang penting untuk tubuh kita. Masalah ini biasanya terjadi pada anak-anak yang membuat mereka kekurangan zat besi dan anemia.

6. Kanker

Efek samping susu lainnya yang mungkin terjadi akibat asupan susu yang tinggi adalah meningkatnya risiko kanker ovarium. Namun, penelitian ini masih belum ada bukti yang kuat hingga saat ini.

Konsumsilah segala sesuatu dengan tidak berlebihan agar tidak menjadi dampak buruk bagi kesehatan kamu!