Table of Contents
BHATARAMEDIA.COM – Ikuti Ini Agar Sukses Mengawinkan Ikan Cupang Ikan cupang merupakan ikan berukuran kecil yang sering diburu karena kecantikan sirip dan ekornya. Namun ikan yang punya nama latin Betta splendens ini juga punya tingkat agresitivitas tinggi, sehingga sering dijadikan hewan aduan. Dengan permintaan yang tinggi dari hobiis Tanah Air, petani ikan berlomba-lomba untuk membudidayakannya. Mengapa harus cupang, bukan yang lain? Berikut ini beberapa alasannya:
- Harga cupang menjangkau semua kalangan.
- Cupang bertubuh kecil, sehingga media pemeliharaan indukan dan anakan tidak membutuhkan lahan luas.
- Cupang punya permintaan yang cukup stabil.
- Tidak perlu dana besar untuk memulainya.
Untuk yang terakhir kembali lagi, cupang merupakan jenis ikan yang harganya sangat terjangkau. Jadi anda tidak harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli indukan. Selain itu, media pembesarannya juga hampir sama dengan jenis ikan lain, seperti wadah (terpal atau baskom), botol air mineral, generator oksigen, dll. Perlu diketahui, ikan cupang terutama yang jantan punya sifat teritorial, jadi mereka harus ditempatkan pada wadah ekslusif (solitaire) ketika sudah beranjak dewasa. Jika masih burayak (usianya beberapa minggu), cupang masih bisa disatukan.
Cara budidaya cupang
Pemilihan indukan
Pertama-tama, pilihlah indukan berkualitas. Ada banyak jenis cupang yang bisa dikembangbiakkan, seperti Halfmoon, Crowntail, Double-Tail, Short-Finned, Rosetail, dsb. Namun secara umum, cupang dibagi menjadi dua, yaitu cupang hias dan cupang aduan. Cupang hias biasanya memiliki karakteristik sirip yang cantik dan kombinasi warna yang indah. Sementara untuk cupang aduan, ukurannya relatif lebih besar dan lebih agresif. Warna tidak menjadi masalah pada cupang jenis ini.
Persiapan media kawin
Mengawinkan cupang bisa merepotkan terutama ketika sang jantan dan betinanya tidak cocok. Namun untungnya, ikan ini berukuran kecil jadi anda bisa mempersiapkan wadah pemijahan besar tanpa memakan banyak tempat. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
- Baskom
- Styrofoam / plastik
- Tumbuhan air yang mengambang
- Daun ketapang
- Garam ikan / garam dapur
Sebelum dipindahkan ke baskom pemijahan, air di dalamnya harus diendapkan terlebih dahulu dengan daun ketapang dan garam dapur. Tujuannya adalah agar ikan tidak stress dan mempercepat proses perkawinan. Sementara itu, fungsi styrofoam adalah untuk meletakkan busa bagi sang pejantan. Seperti diketahui, pada reproduksi ikan cupang, justru sang pejantanlah yang sibuk merawat anakan dari telur hingga menetas. Tumbuhan air juga penting sebagai tempat bersembunyi untuk betina jika seandainya pejantan berubah agresif.
Memindahkan indukan ke kolam pemijahan
Setelah air diendapkan selama kurang lebih 2 hari, tiba saatnya memasukkan indukan jantan dan betina ke dalam baskom. Cupang akan memijah dalam waktu 2-3 hari jika cocok. Namun jika tidak, anda bisa mengganti salah satu indukan. Jangan lupa tutup baskom rapat-rapat agar nyamuk tidak hinggap dan berkembang biak disana. Telur ikan cupang berukuran sangat kecil, anda perlu lebih teliti melihatnya. Telur-telur tersebut diletakkan persis di bawah busa, warnanya putih susu.
Gerak-gerik indukan juga bisa menjadi pertanda bahwa ikan sudah memijah. Biasanya sang jantan kembali ke mode protektifnya ketika si betina sudah selesai bertelur. Bahkan tak jarang ia akan mengejar betina karena takut telur-telurnya dimakan. Tahap selanjutnya, anda bisa membiarkan telur-telur dirawat pejantan hingga beberapa minggu, tapi jangan lupa diberi makan seperti artemia atau kutu air.