Memiliki Teman : Kebahagiaan Menyebar Tetapi Depresi Tidak

teman, sahabat, kerjasama
teman, sahabat, kerjasama
Ilustrasi.

Bhataramedia.com – Menurut penelitian yang dipimpin oleh University of Warwick, memiliki teman-teman yang menderita depresi tidak mempengaruhi kesehatan mental teman lainnya.

Para akademisi menemukan bahwa memiliki teman-teman dapat membantu remaja pulih dari depresi atau bahkan menghindari untuk menjadi depresi.

Temuan ini merupakan hasil studi mengenai cara kelompok remaja sekolah tinggi di AS, mempengaruhi suasana hati satu sama lain. Para akademisi menggunakan model matematis untuk menentukan apakah depresi menyebar dari teman ke teman.

Profesor Frances Griffiths, kepala ilmu sosial dan sistem kesehatan di Warwick Medical School, University of Warwick, mengatakan: “Depresi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia Tetapi kabar baiknya adalah kami telah menemukan bahwa suasana hati yang sehat di antara teman-teman, terkait dengan pengurangan risiko yang signifikan dari mengembangkan depresi dan meningkatkan kesempatan pulih dari depresi.

“Hasil kami menawarkan implikasi untuk meningkatkan suasana hati remaja. Khususnya, mereka menyarankan hipotesis bahwa mendorong jaringan persahabatan antara remaja dapat mengurangi insiden dan prevalensi depresi di kalangan remaja,” kata profesor Griffiths, seperti dilansir University of Warwick (19/08/2015).

Studi ini telah diterbitkan di Prosiding jurnal Proceedings of the Royal Society B, dengan judul Spreading of healthy mood in adolescent social networks.”

Menggunakan data dari National Longitudinal Study of Adolescent to Adult Health, mereka melihat lebih dari 2.000 remaja di jaringan siswa SMA AS. Mereka meneliti bagaimana suasana hati mereka mempengaruhi satu sama lain dengan pemodelan penyebaran suasana hati menggunakan metode yang serupa dengan yang digunakan untuk melacak penyebaran penyakit menular.

Individu diklasifikasikan memiliki gejala depresi (mood rendah) atau tidak sedang depresi (mood yang sehat) sesuai dengan nilai yang terkait dengan diagnosis klinis dari depresi.

Peneliti menemukan bahwa sementara depresi tidak ‘menyebar’, memiliki cukup teman-teman dengan suasana hati yang sehat dapat menurunkan setangah kemungkinan mengembangkan depresi, atau dua kali lipat kemungkinan pulih dari depresi selama enam sampai 12 bulan.

Model matematika yang digunakan menunjukkan bahwa remaja yang memiliki lima atau lebih teman yang sehat secara mental, memiliki setengah kemungkinan menjadi depresi dibandingkan remaja tanpa teman yang sehat secara mental. Remaja yang memiliki 10 teman yang sehat, memiliki dua kali lipat kemungkinan pulih dari gejala depresi dibandingkan remaja dengan hanya tiga teman yang sehat.

Peneliti University of Warwick, Edward Hill, adalah penulis utama dari makalah penelitian. Dia mengatakan: “Pada konteks depresi, ini adalah ukuran efek yang sangat besar. Mengubah risiko dengan satu atau dua faktor tidaklah biasa.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa dorongan dari setiap persahabatan antara remaja dapat mengurangi depresi karena memiliki teman depresi tidak menempatkan mereka pada risiko, tetapi memiliki teman sehat dapat bersifat melindungi dan kuratif.”

Faktor sosial seperti hidup sendiri atau memiliki pengalaman pelecehan di masa kanak-kanak sudah dikaitkan dengan depresi. Selain itu, dukungan sosial, seperti memiliki seseorang untuk diajak bicara telah dianggap penting untuk pemulihan dari depresi.

Peneliti lainnya, Dr. Thomas House, dosen senior matematika terapan dari Universitas Manchester mengatakan: “Bisa jadi bahwa memiliki jaringan sosial yang kuat adalah cara yang efektif untuk mengobati depresi. Lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi mungkin kita dapat secara signifikan mengurangi beban depresi melalui intervensi sosial yang murah dan berisiko rendah.”

“Sebagai masyarakat, jika kita mengembangkan persahabatan di kalangan remaja (misalnya menyediakan klub pemuda) setiap remaja lebih cenderung memiliki cukup teman dengan suasana hati yang sehat untuk memiliki efek perlindungan. Hal ini akan mengurangi prevalensi depresi,” lanjut Dr. Thomas.

Referensi Jurnal :

E. M. Hill, F. E. Griffiths, T. House. Spreading of healthy mood in adolescent social networks. Proceedings of the Royal Society B, 2015 DOI: 10.1098/rspb.2015.1180.

You May Also Like