Table of Contents
Bhataramedia.com – Anak yang mudah marah memang dapat sangat menjengkelkan, dan seringkali membuat orang tuanya ikut marah. Niat mau menenangkan atau membantu anak-anaknya untuk bisa mengendalikan amarahnya.
Namun malah membuat banyak orang tua justru kerap melakukan kesalahan dengan sengaja membiarkannya, balik memarahinya, menghukumnya, bahkan hingga melakukan kekerasan fisik untuk sekadar membuatnya diam.
Emosi, tidak bisa dibalas dengan emosi lagi. Maka dari itulah sebagai orang tua mustinya membalasnya dengan cara yang terbaik. Mau tahu bagaimana cara menghadapi sang anak agar lebih baik lagi?
Berikut ini beberapa tips yang dapat digunakan oleh para orang tua tentang bagaimana membantu meredakan emosi anak-anak yang sedang marah, sehingga dengan sendirinya mereka dapat memiliki kemampuan untuk mengendalikan amarahnya:
Kenali perasaan anak
Seorang anak memiliki keingintahuan dan kemauan yang kuat untuk melakukan sesuatu, tapi seringkali kemampuannya tidak sekuat keinginannya.
Hal ini biasanya membuat ia kesal dan menuntunnya ke arah frustasi yang diungkapkan dengan marah-marah.
Maka dari itu mulailah dengan memahami perasaan dan kebiasaan si anak. Kenalilah kesukaan dia akan sesuatu, memahami apa yang ingin atau tidak ingin dia lakukan, jadwal jam tidurnya, dan sebagainya.
Ketika orang tua berusaha mengenalkan sesuatu hal yang baru kepada anak-anaknya, hindarilah dengan cara memaksa, tawarkanlah mereka untuk memilih atau lakukanlah dengan cara perlahan sebagai bentuk pembiasaan, sehingga bila anak sudah terbiasa dan menyukainya, maka dia tidak perlu lagi kita paksa untuk melakukannya.
Bahasa komunikasi
Kadang sering terjadi komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara orang tua dan anak, sehingga ketika anak ingin menyampaikan sesuatu kepada orang tuanya ia mengalami kesulitan dan bentuk kekesalan hatinya atau ungkapan protes kepada orang tuanya dia tunjukkan dengan cara marah, ngambek, merusak sesuatu, dan lain-lain.
Bangunlah komunikasi yang hangat dengan anak-anak kita, jangan membuat jarak dengan mereka, anggaplah anak-anak sebagai sahabat kita begitu pula sebaliknya. Yakinlah, ketika komunikasi dengan anak sudah bisa terjalin dengan baik, maka anak-anak bisa mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan aspirasinya.
Dipeluk
Kadang kemarahan seorang anak bisa diakibatkan oleh hal yang sangat sepele, seperti kurangnya kasih sayang atau perhatian dari orang tuanya.
Ketika anak tumbuh semakin besar atau karena kesibukan kerja yang semakin padat, kedekatan secara fisik dengan orang tuanya bisa berangsur-angsur berkurang, dalam hal ini anak bisa merasa tidak disayangi lagi oleh orang tuanya.
Pelukan serta belaian kasih sayang dari orang tuanya sangat mereka harapkan. Oleh karena itu, biasakanlah memeluk mereka atau menciumnya dengan tulus ketika akan berangkat bekerja atau ketika mereka sakit. Cara ini terbukti ampuh untuk menenangkan perasaan mereka.
Memberikan teladan
Orang tua perlu memberikan teladan kepada anak-anaknya bagaimana cara yang benar mengatasi emosi. Orang tua yang dalam kesehariannya sering marah-marah atau tidak memiliki kemampuan untuk menahan emosi, maka anak-anak mereka dapat terpengaruh oleh kebiasaan tersebut.
Maka dari itu, bila kita menginginkan anak-anak kita dapat mengendalikan emosi mereka, maka kita harus berusaha menahan diri ketika akan marah atau kita bisa meluapkan kemarahan kita tidak di hadapan anak secara langsung.
Sering membelai rambut sang anak
Agar anak Anda bisa Anda kendalikan dengan baik, untuk anak perempuan sering-seringlah untuk membelai rambut sang anak. Untuk anak laki-laki, sering-seringlah untuk mencubit pipinya dan mengelus-elus punggungnya.
Usapan yang lembut membuat sang anak lebih nyaman di dekat Anda. Yakinkan pada sang anak, bahwa Anda sayang padanya, sehingga anak dapat menjadi lebih tenang dan nyaman bersama Anda.