7 Masalah Kesehatan Akibat Minuman Soda

minuman ringan

Bhataramedia.com – Kebanyakan dari Anda pasti pernah minum minuman bersoda. Ada kabar buruk bagi Anda yang sering mengkonsumsi minuman tersebut. Ada baiknya Anda mulai mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi minuman bersoda. Banyak studi yang dilakukan semakin menunjukkan efek mematikan dari konsumsi minuman soda, dari penambahan lingkar pinggang hingga penyakit jantung dan diabetes.

Penelitian yang dipublikasikan bulan ini oleh University California di San Francisco bahkan menemukan sesuatu yang lebih buruk. Minuman soda bermanis dapat mempersingkat hidup Anda dengan memperpendek telomer. Telomer merupakan ‘topi’ yang melindungi DNA dengan menjaga kromosom agar tidak terurai.

Para peneliti tlah mempelajari DNA lebih dari 5.300 relawan berusia 20 sampai 65 tahun. Mereka menemukan bahwa minum 20 ons soda sehari mempersingkat telomer setara dengan tambahan 4,6 tahun penuaan, sebanding dengan efek dari merokok.

Tujuh masalah kesehatan terkait dengan minuman soda meliputi :

1. Obesitas

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kalori dari gula lebih mudah berubah menjadi lemak daripada kalori dari sumber lain. Harvard University menemukan bahwa perempuan 12 tahun yang minum soda berpemanis lebih cenderung menjadi gemuk daripada mereka yang menghindarinya. Selain itu, setiap satu soda tambahan per hari, risiko obesitas meningkat lebih dari 150 persen. Para peneliti di University of Texas Health Science Center menemukan bahwa setiap kaleng atau botol minuman soda yang diminum seseorang setiap hari dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan sebesar 41 persen.

Sirup jagung tinggi fruktosa, yang biasa digunakan di sebagian besar minuman soda, tampaknya menjadi penyebab utama untuk kenaikan berat badan daripada gula biasa. Para peneliti di Princeton University menemukan bahwa tikus yang diberi makan sirup jagung tinggi fruktosa mengalami kenaikan berat badan 47 persen lebih berat dibandingkan tikus yang diberi makan di dalam jumlah kalori yang sama tanpa sirup jagung.

2. Osteoporosis

Asam fosfat yang memberikan minuman soda karakteristik “menggigit,” dapat melarutkan kalsium dari tulang. Suatu penelitian di Tufts University menemukan bahwa wanita yang minum soda berbasis cola memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah di pinggul mereka, sehingga menempatkan mereka pada risiko yang lebih besar untuk patah tulang, terutama dengan bertambahnya usia mereka. Selain itu, beberapa studi telah menemukan hubungan yang kuat antara patah tulang dan jumlah cola yang dikonsumsi oleh gadis-gadis remaja.

3. Kanker

Soda meningkatkan risiko beberapa jenis kanker termasuk kanker pankreas, rahim dan esofagus. Penelitian di Cina menemukan bahwa orang yang minum dua atau lebih minuman bersoda di dalam seminggu, hampir dua kali lipat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas dibandingkan dengan orang yang tidak meminumnya. “Tingginya tingkat gula di dalam minuman soda dapat meningkatkan tingkat insulin di dalam tubuh. Kami berpikir bahwa hal inilah yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sel kanker pankreas,” kata penulis senior, Mark Pereira.

Suatu studi selama 24 tahun yang menyelidiki kebiasaan lebih dari 23.000 wanita pascamenopause dan diterbitkan di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention menemukan bahwa satu-satunya kebiasaan yang memiliki hubungan paling signifikan dengan kanker endometrium adalah minum minuman berpemanis. Wanita yang minum dua porsi minuman berpemanis atau lebih selama seminggu meningkatkan risiko sebesar 78 persen untuk mengembangkan kanker endometrium yang tergantung estrogen Tipe 1, dibandingkan dengan wanita yang tidak minum minuman berpemanis.

Para peneliti Inggris menemukan bahwa ketika natrium benzoat (digunakan untuk bahan pengawet di banyak minuman soda) bercampur dengan vitamin C, maka akan menciptakan zat karsinogenik yang disebut benzena. Para peneliti di Rumah Sakit Tata Memorial India menemukan “korelasi yang sangat signifikan” antara minuman ringan dan peningkatan risiko kanker esofagus.

4. Alzheimer

Para ilmuwan di Australia Macquarie University menemukan bahwa minuman berpemanis menyebabkan perubahan di otak yang mirip dengan yang terlihat pada banyak penyakit, termasuk Alzheimer. Di dalam suatu penelitian, tikus diberi air gula yang mengandung konsentrasi gula yang sama dengan minuman soda. Setelah 26 hari, otak tikus-tikus tersebut menunjukkan perubahan “mendalam”, terutama di daerah otak yang membuat keputusan, bila dibandingkan dengan tikus yang hanya minum air. Perbedaan yang terjadi termasuk perubahan di dalam 290 protein yang berbeda, serta perubahan jangka panjang di dalam perilaku, termasuk hiperaktif. Suatu penelitian di Georgia State University menemukan bahwa diet tinggi fruktosa mengganggu memori tikus.

5. Diabetes

Studi dari Imperial College of London menemukan bahwa orang yang minum satu soda sehari (setara dengan 12 ons) meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 18 persen bila dibandingkan dengan orang-orang yang menghindari soda. Studi dari Harvard Medical School dan Brigham and Women’s Hospital di Boston menemukan bahwa wanita yang minum satu cola sehari, memiliki risiko dua kali lipat terkena diabetes tipe 2 jika dibandingkan dengan wanita yang minum kurang dari satu cola setiap bulan. Peneliti Rutgers percaya bahwa sirup jagung tinggi fruktosa dapat memulai rangkaian proses di dalam tubuh yang menyebabkan diabetes.

6. Gigi Membusuk

Tentu saja gula menyebabkan kerusakan gigi, tetapi di samping gigi berlubang, asam fosfat dan asam sitrat di dalam minuman soda mengubah pH air liur dan menyebabkan enamel gigi terkikis. Satu studi menemukan bahwa meskipun jus buah dapat membahayakan gigi, cola memiliki potensi 10 kali lipat. Pada peminum cola berat, efeknya dapat menghancurkan. Menurut pernyataan dari Academy of General Dentistry, minum soda berkarbonasi di dalam jumlah besar dapat nerusak  gigi Anda sama seperti penggunaan methamphetamine dan kokain. Sebagai tambahan, sejumlah penelitian telah menghubungkan kesehatan mulut yang buruk dengan kesehatan tubuh yang buruk secara keseluruhan.

7. Penyakit jantung

Para peneliti di Harvard menemukan bahwa minum satu kaleng minuman soda (12 ons) setiap hari meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 29 persen dan menyebabkan dimulainya kerusakan kardiovaskular pada usia dini. Studi dari University of Sydney menemukan bahwa anak yang minum setidaknya satu minuman soda sehari telah mengalami penyempitan arteri di bagian belakang mata. Hal ini menunjukkan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Menurut studi dari University of Colorado Denver Health Sciences Center, tekanan darah tinggi juga merupakan risiko yang ditimbulkan minuman soda. Studi ini menemukan bahwa diet sirup jagung tinggi fruktosa meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi hingga 87 persen. Minuman ringan atau minuman soda tidak baik untuk kadar kolesterol. Studi yang diterbitkan di jurnal Circulation menemukan bahwa orang yang minum satu atau lebih minuman soda setiap hari 25 persen lebih mungkin untuk mengembangkan trigliserida (jenis lemak) darah yang tinggi  dan 32 persen lebih mungkin untuk memiliki tingkat kolesterol “baik” yang rendah.

You May Also Like