Bhataramedia.com – Para peneliti di Columbia University’s National Center for Disaster Preparedness (NCDP) dan University of Washington telah menerbitkan studi baru yang difokuskan pada implikasi perubahan iklim terhadapa kesehatan masyarakat. Artikel ini mengeksplorasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia di Gulf Coast AS dan daerah pesisir lainnya yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Studi ini muncul di International Journal of Environmental Research and Public Health.
Pemerintahan Obama telah mengakui sepenuhnya dampak produksi energi bahan bakar fosil terhadap kesehatan manusia di negara itu dan kebutuhan yang mendesak untuk mengurangi dan mengadaptasi kebijakan energi nasional.
Variabilitas dan perubahan iklim menjadi ancaman substansial bagi kesehatan fisik dan mental dan kemungkinan juga menciptakan instabilitas sosial, yang berpotensi menyebabkan peningkatan konflik, kekerasan, serta migrasi yang meluas dari daerah yang tidak bisa lagi menyediakan makanan yang cukup, air, dan tempat tinggal untuk populasi saat ini . Daerah pesisir, tempat dimana sebagian besar penduduk Amerika Serikat tinggal, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim karena bahaya seperti mengubah pola penggunaan air, erosi pantai, kenaikan permukaan laut dan gelombang badai.
Menurut Dr. Irwin Redlener, National Center for Disaster Preparedness at Columbia University’s Earth Institute, “Ilmu perubahan iklim serta ancamannya terhadap kesehatan manusia dan populasi tak terbantahkan, dimana ancaman tersebut berkembang dengan cepat.”
Dr. Redlener, yang juga seorang profesor bidang Health Policy and Management di Columbia Mailman School of Public Health, menambahkan, “Sayangnya, saat ini kita hanya sampai pada titik untuk memperlambat perubahan iklim, hal ini merupakan sesuatu yang tidak cukup. Kita perlu secara bersamaan mengembangkan dan menyebarkan cara mengurangi dampak dan beradaptasi dengan konsekuensi dari bencana lingkungan ini.”
Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat di Gulf Coast AS dapat menjadi sesuatu yang berat, karena kawasan ini diperkirakan akan mengalami peningkatan suhu yang ekstrim, kenaikan permukaan laut dan badai yang lebih intens. Melalui banyak jalur, perubahan iklim cenderung membuat daerah Gulf Coast kurang ramah dan lebih berbahaya bagi penduduknya, dan mungkin akan meminta migrasi besar dari dan ke wilayah ini. Dampak kesehatan masyarakat dapat lebih diperburuk oleh konsentrasi orang yang rentan dan prasarana, serta geografi pesisir di kawasan itu.
Ulasan baru ini memberikan gambaran mengenai potensi dampak variabilitas dan perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat di Gulf Coast, dengan fokus pada kerentanan yang unik dari wilayah ini, serta menguraikan rekomendasi untuk meningkatkan kemampuan daerah untuk meminimalkan dampak dari bahaya yang ditimbulkan.
“Perubahan iklim dapat memperkuat dampak terhadap kesehatan masyarakat yang sudah ada, seperti morbiditas yang berhubungan dengan panas dan kematian, malnutrisi akibat kekeringan, serta cedera dan kematian setelah banjir,” kata Dr. Elisa Petkova dari National Center for Disaster Preparedness.
“Meskipun tren perubahan iklim di masa depan sulit untuk diproyeksikan, perubahan iklim juga dapat memfasilitasi pengenalan vektor penyakit seperti malaria dan demam berdarah ke Gulf Coast dan wilayah pesisir yang rentan lainnya,” lanjut Dr. Petkova.
Dilansir Earth Institute at Columbia University (14/08/2015), berdasarkan penelitian ini rekomendasi kunci NCDP meliputi :
1. Pemerintah Federal harus membentuk satuan tugas permanen multi lembaga untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap manusia, ditambah dengan mengidentifikasi strategi adaptasi yang inovatif. Gugus tugas ini harus mencakup instansi pemerintah terkait, serta para pemangku kepentingan sektor swasta yang relevan.
2. Dana harus tersedia untuk pelaksanaan secara simultan dari strategi adaptasi untuk meningkatkan ketahanan individu, sistem kesehatan masyarakat dan infrastruktur.
3. Upaya adaptasi harus mengikuti jalur yang ditetapkan oleh gugus tugas federal dan harus berusaha untuk mengintegrasikan langkah-langkah adaptasi pada kota, negara dan rencana manajemen tingkat darurat regional, terutama di daerah berisiko tinggi.
4. Lebih mengeksplorasi hubungan antara peristiwa cuaca dan penyakit menular dengan tujuan untuk meningkatkan pengawasan dan upaya intervensi.
Referensi Jurnal :
Elisaveta Petkova, Kristie Ebi, Derrin Culp, Irwin Redlener. Climate Change and Health on the U.S. Gulf Coast: Public Health Adaptation is Needed to Address Future Risks. International Journal of Environmental Research and Public Health, 2015; 12 (8): 9342 DOI: 10.3390/ijerph120809342.