Sains Di Balik Makan Emosional

makanan manis
makanan manis
Ilustrasi.

Bhataramedia.com – Penelitian oleh ilmuwan dari Cornell, mengungkapkan bagaimana keadaan emosi seseorang, khususnya di bidang kompetitif pada seluruh dunia olahraga, mempengaruhi persepsi rasa. Secara khusus, orang-orang dalam keadaan emosional negatif cenderung menginginkan makanan manis yang lebih, daripada mereka yang berada pada kerangka berpikir positif.

“Kami mencoba menentukan bagaimana emosi yang timbul dari hasil permainan hoki di tingkat kuliah, mempengaruhi persepsi rasa manis, asin, pahit, asam dan umami (gurih), selain faktor mengenai seberapa banyak mereka menyukai atau tidak menyukai makanan,” kata Robin Dando, asisten profesor ilmu makanan di Fakultas Pertanian dan Biologi. Dando, bersama dengan Corinna Noel, seorang mahasiswa doktor bidang ilmu makanan, menerbitkan penelitian mereka di jurnal Appetite, tanggal 27 Juni.

“Manipulasi emosional dalam bentuk tidak menyenangkan atau menyenangkan pada peristiwa kehidupan nyata, dapat mempengaruhi persepsi rasa, serta mendorong penerimaan akan makanan,” kata Dando. “Hasil ini menyiratkan bahwa modulasi persepsi rasa dapat mendorong makan emosional pada saat emosi negatif.”

Menurut para peneliti, studi ini menunjukkan bahwa emosi yang dialami dalam kehidupan sehari-hari dapat mengubah pengalaman makanan yang kurang enak, menyiratkan hubungan pada makan emosional,. Dando menjelaskan, “Pada masa pengaruh negatif, makanan yang bersifat kurang menyenangkan menjadi lebih menarik untuk rasa, terlebih lagi makanan yang menyenangkan.”

“Inilah sebabnya mengapa ketika tim menang, mereka baik-baik saja dengan makanan rutin mereka, tetapi ketika mereka kalah, mereka akan meraih es krim,” ungkap Dando, seperti dilansir Cornell University (09/07/2015).

Referensi Jurnal :

Corinna Noel, Robin Dando. The effect of emotional state on taste perception. Appetite, 2015; DOI: 10.1016/j.appet.2015.06.003.

You May Also Like