Menunggu Panen Setelah Hujan Tingkatkan Keamanan Pangan

Listeria Monocytogenes
Listeria Monocytogenes
xListeria monocytogenes yang dikultur dari tempat penelitian.(Credit: Image courtesy of Cornell University)

Bhataramedia.com – Agar melindungi konsumen dari penyakit bawaan dari makanan, petani harus menunggu 24 jam setelah hujan atau setelah mengairi ladang mereka untuk memanen tanaman. Hal ini berdasarkan penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Applied and Environmental Microbiology .

Hujan atau irigasi menciptakan kondisi tanah yang lebih ramah untuk Listeria monocytogenes, yang ketika dicerna dapat menyebabkan penyakit manusia Listeriosis. Menunggu panen tanaman mengurangi risiko paparan patogen, yang dapat menempel pada produk yang segar.

Ilmuwan Cornell, bersama dengan peneliti pertanian lainnya dari seluruh negeri, sedang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keamanan pangan, dalam rangka untuk menetapkan aturan, standar dan pedoman untuk Food Safety Modernization Act, yang menjadi hukum pada tahun 2011.

“Kami sedang melihat ilmu yang membantu badan-badan pemerintah, seperti US Food and Drug Administration dan pihak swasta untuk membuat kebijakan yang menjaga pasokan makanan kita aman,” kata Daniel Weller, seorang mahasiswa doktor di bidang ilmu pangan dan penulis utama penelitian.

Para penulis lainnya yang terlibat pada penelitian adalah Martin Wiedmann, Profesor di bidang Keamanan Pangan Cornell Gellert Family dan Laura Strawn, asisten profesor di Virginia Tech.

Faktor-faktor seperti kedekatan lokasi pertanian dengan air dan fitur lanskap lainnya juga memainkan peran penting dalam kehadiran Listeria. Para peneliti menguji lahan dalam berbagai lokasi di seluruh New York dan menemukan bahwa setelah hujan atau irigasi, kemungkinan menemukan Listeria adalah 25 kali lebih besar. Namun, setelah lahan dikeringkan setidaknya 24 jam, kemungkinan mendeteksi Listeria menurun drastis.

Saat ini, US Food and Drug Administration telah mengusulkan aturan yang memungkinkan petani untuk menerapkan “menunggu waktu” setelah melakukan pengairan. Hal ini akan memungkinkan “mikroba yang berpotensi berbahaya untuk mati,” kata FDA.

Melalui kombinasi data cuaca, teknologi GIS dan data pelengkaplainnya, teknologi memungkinkan petani dan produsen untuk mengambil sistem pendekatan pengelolaan keamanan pangan.

Dilansir Cornell University (03/07/2015), Wiedmann mengatakan : “alat-alat dan teknologi yang ada saat ini telah meningkatkan keamanan pangan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk makanan.”

Referensi Jurnal :

Daniel Weller, Martin Wiedmann, Laura Strawn. Spatial and temporal factors associated with an increased prevalence ofListeria monocytogenesin New York State spinach fields. Applied and Environmental Microbiology, 2015; AEM.01286-15 DOI: 10.1128/AEM.01286-15.

You May Also Like