Peningkatan Kadar Karbon Dioksida di Udara Batasi Kemampuan Tanaman Menyerap Nutrisi

tanaman padi, jepang
tanaman padi, jepang

Tanaman padi di Jepang.(Credit: Kazuhiko Kobayashi)

Bhataramedia.com – Peningkatan karbon dioksida secara cepat di atmosfer mempengaruhi penyerapan tanaman terhadap nitrogen, yang merupakan nutrisi pembatas pertumbuhan tanaman di sebagian besar ekosistem darat. Para peneliti di University of Gothenburg saat ini telah mengungkapkan bahwa konsentrasi nitrogen pada jaringan tanaman lebih rendah, di udara dengan tingkat  karbon dioksida tinggi. Terlepas dari apakah pertumbuhan tanaman dirangsang ataupun tidak. Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Global Change Biology.

Peneliti Johan Uddling, telah bekerja sama dengan rekan-rekannya di Swedia dan internasional untuk mengumpulkan data mengenai bagaimana peningkatan kadar karbon dioksida berdampak pada pertumbuhan tanaman dan penyerapan nitrogen.

Kualitas tanaman terganggu oleh meningkatnya kadar karbon dioksida

Studi ini meneliti berbagai jenis ekosistem, termasuk tanaman pangan, padang rumput dan hutan, serta melibatkan percobaan lapangan skala besar yang dilakukan di delapan negara pada empat benua.

“Temuan dari penelitian ini adalah sangat jelas. Kandungan nitrogen pada tanaman berkurang di atmosfer dengan peningkatan karbon dioksida di semua tiga tipe ekosistem. Selain itu, kita dapat melihat bahwa efek negatif ini terjadi terlepas dari pertumbuhan tanaman meningkat atau tidak, dan bahkan jika pupuk ditambahkan. Hal ini tak terduga dan baru,” kata Johan Uddling, dosen senior di Departemen Biologi dan Ilmu Lingkungan di University of Gothenburg.

Signifikansi terhadap kualitas makanan, keanekaragaman hayati dan produktivitas

Ketika kadar karbon dioksida di udara meningkat, tanaman di masa depan akan memiliki kandungan nitrogen yang berkurang, sehingga mengurangi tingkat protein. Studi tersebut menemukan hal ini pada gandum dan beras, dua tanaman yang paling penting secara global. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kekuatan dari dampak ini bervariasi pada spesies yang berbeda di padang rumput, yang dapat berdampak pada komposisi spesies ekosistem ini.

“Untuk semua jenis ekosistem, hasil menunjukkan bahwa kadar karbon dioksida yang tinggi dapat menghambat kemampuan tanaman untuk menyerap nitrogen, dan efek negatif ini adalah sebagian mengenai mengapa peningkatan karbon dioksida memiliki efek marjinal atau tidak ada pertumbuhan di banyak ekosistem,” kata Johan Uddling.

Berkurangnya kandungan nitrogen di atmosfer seiring peningkatan karbon dioksida, sebelumnya telah dikaitkan dengan semacam efek dilusi, dimana penyerapan nitrogen gagal untuk mengikuti kecepatan peningkatan fotosintesis dan pertumbuhan tanaman.

“Temuan studi ini menunjukkan bahwa penafsiran ini telah disederhanakan dan sebagian tidak benar. Kami melihat pengurangan kandungan nitrogen bahkan ketika pertumbuhan belum terpengaruh. Selain itu, efeknya juga terjadi pada uji coba dengan pupuk, yang menunjukkan bahwa pengaruh ini tidak menurun terhadap pembatasan akses nitrogen di dalam tanah. Studi di masa depan harus melihat apa yang menyebabkan pengaruh ini, tetapi hal ini tampaknya terkait dengan kemampuan tanaman untuk menyerap nitrogen daripada perubahan tingkat nitrogen di dalam tanah,” kata Johan Uddling, seperti dilansir University of Gothenburg (12/06/2015).

Referensi Jurnal :

Zhaozhong Feng, Tobias Rütting, Håkan Pleijel, Göran Wallin, Peter B. Reich, Claudia I. Kammann, Paul C.D. Newton, Kazuhiko Kobayashi, Yunjian Luo, Johan Uddling. Constraints to nitrogen acquisition of terrestrial plants under elevated CO2. Global Change Biology, 2015; DOI: 10.1111/gcb.12938.

You May Also Like