Bhataramedia.com – Penelitian baru telah mengidentifikasi salah satu mekanisme kunci melawan kanker pada sulforaphane. Selain sebagai pencegah kanker, fitokimia yang telah banyak dipelajari ini kemungkinan dapat digunakan untuk terapi kanker prostat stadium lanjut.
Para ilmuwan mengatakan bahwa dosis farmakologis di dalam bentuk suplemen diperlukan untuk terapi yang sebenarnya, di luar dari jumlah sulforaphane yang biasanya diperoleh melalui sumber makanan seperti brokoli. Selain itu, juga diperlukan penelitian untuk memverifikasi keamanan senyawa ini bila digunakan pada dosis farmakologis.
Namun, pengembangan pemahaman mengenai bagaimana fungsi sulforaphane dan kemampuannya yang secara selektif mampu membunuh sel kanker telah menunjukkan bahwa senyawa ini kemungkinan memiliki nilai di dalam mengobati kanker metastasis (kanker yang telah menyebar) dan dapat bekerja bersama pendekatan terapi yang telah ada.
Temuan baru mengenai kemampuan unik sulforaphane tersebut telah diterbitkan di jurnal Oncogenesis. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Oregon State University dan Texas A & M Health Science Center, serta didukung oleh National Institutes of Health.
“Telah ada bukti yang signifikan mengenai nilai brokoli untuk pencegahan kanker,” kata Emily Ho, profesor dan direktur Moore Family Center for Whole Grain Foods, Nutrition and Preventive Health di OSU College of Public Health dan Human Sciences dan penulis utama pada penelitian ini.
“Sulforaphane memulai proses yang dapat membantu mengekspresikan kembali tumor supresor, sehingga menyebabkan kematian selektif sel kanker dan memperlambat perkembangannya,” lanjut Ho.
Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa sulforaphane seharusnya memiliki nilai terapeutik terhadap beberapa jenis kanker, termasuk kanker metastasis tahap akhir. Beberapa dampaknya terhadap proses metabolisme juga dapat membuat tambahan yang berharga untuk terapi yang telah ada, membantu terapi-terapi tersebut untuk bekerja lebih baik.
“Belum ada uji klinis yang dilakukan untuk menguji nilai sulforaphane di dalam terapi kanker, meskipun saat ini sedang berlangsung pengujian dengan menggunakan suplemen sulforaphane pada pria dengan risiko tinggi untuk kanker prostat. Hasil dari pengujian tersebut dapat membantu menunjukkan keamanan dosis suplemen yang lebih tinggi dan uji coba terapi,” kata Ho, seperti dilansir Oregon State University (12/01/2015).
Puluhan studi telah meneliti nilai kesehatan sayuran seperti brokoli, kembang kol dan kubis.Banyak dari studi-studi tersebut akhirnya berfokus pada peran sulforaphane, salah satu senyawa yang ditemukan di dalam jenis sayuran ini. Tunas brokoli merupakan salah satu sayuran yang mengandung tingkat prekursor sulforaphane tertinggi.
Studi baru ini mengidentifikasi enzim tertentu di dalam sel kanker prostat, SUV39H1, yang dipengaruhi oleh paparan sulforaphane. Selain pendekatan diet potensial, para peneliti mengatakan bahwa secara umum SUV39H1 ditetapkan sebagai target terapi baru untuk kanker stadium lanjut.
Kanker prostat adalah salah satu kanker yang paling sering didiagnosis di Amerika Serikat. Terapi-terapi yang sudah ada untuk mengobati kanker prostat termasuk operasi pengangkatan prostat, terapi radiasi, hormon atau pendekatan lainnya. Meskipun perkembangannya sering lambat, kanker prostat dapat jauh menjadi lebih agresif ketika bermetastasis ke bagian lain dari tubuh, dimana pada tahap ini tingkat kelangsungan hidup menurun secara dramatis. Di Amerika Serikat, kanker prostat merupakan penyebab kematian utama kelima akibat kanker.
Di dalam studi-studi laboratorium, sulforaphane telah menunjukkan toksisitas pada sejumlah jalur sel kanker manusia, termasuk kanker prostat, payudara, ovarium, usus besar dan pankreas. Pada hewan percobaan, sulforaphane mampu menurunkan metastasis kanker prostat.