Diet Vegetarian Hasilkan Lebih Sedikit Emisi Gas Rumah Kaca dan Perpanjang Usia

buah-buahan, sayuran

Bhataramedia.com – Studi terbaru dari Loma Linda University Health menyatakan bahwa diet berbasis nabati (tumbuhan) akan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca, selain itu juga memperpanjang usia.

Studi terbaru dari para peneliti di Loma Linda University School of Public Health yang membahasan materi ini telah dipublikasikan di edisi Juli American Journal of Clinical Nutrition, dan juga telah dipresentasikan pada Kongres Internasional ke-6 Vegetarian Nutrition di tahun 2013.

Berdasarkan temuan sebelumnya yang mengidentifikasi sistem pangan sebagai kontributor yang signifikan terhadap pemanasan global, studi ini berfokus pada pola diet vegetarian, semi vegetarian dan non vegetarian untuk mengukur dan membandingkan emisi gas rumah kaca, serta menilai tingkat kematian total.

Tingkat kematian untuk non vegetarian hampir 20 persen lebih tinggi dibandingkan vegetarian dan semi vegetarian. Selain angka kematian yang lebih rendah, peralihan dari diet non vegetarian ke diet vegetarian atau bahkan diet semi vegetarian juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Diet vegetarian menghasilkan emisi tiga kali lebih rendah dibandingkan dengan diet non vegetarian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa memodifikasi konsumsi makanan berbasis hewani sehingga dapat menjadi alat yang sesuai dan efektif untuk mitigasi perubahan iklim dan perbaikan kesehatan masyarakat.

“Pesan yang dapat diambil adalah bahwa pengurangan kecil secara relatif pada konsumsi produk hewani akan menghasilkan manfaat lingkungan dan manfaat kesehatan yang signifikan,” kata Sam Soret, Ph.D., MPH, dekan di Loma Linda University School of Public Health, seperti dilansir ScienceDaily (25/6/2014).

Studi ini mengambil data dari Adventist Health Study, yang merupakan studi skala besar dari kebiasaan dan penerapan nutrisi lebih dari 96.000 orang Seventh-day Adventist di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Populasi penelitian adalah multi etnis dan beragam secara geografis.

“Sampel penelitian ini adalah heterogen dan data kami sangat lengkap. Kami menganalisis lebih dari 73.000 peserta. Tingkat detail yang kita miliki pada konsumsi makanan dan hasil pemeriksaan kesehatan pada tingkat individu membuat temuan ini sangat berbeda dengan studi sebelumnya,” kata Soret.

Analisis ini adalah yang pertama kalinya menggunakan populasi yang sangat besar, karena studi sebelumnya yang berkaitan pola diet emisi gas rumah kaca dan efek kesehatan hanya mengandalkan data simulasi atau populasi yang relatif kecil untuk menemukan kesimpulan yang sama.

“Berdasarkan pengetahuan kami, belum ada penelitian yang menggunakan data non simulasi tunggal yang ditetapkan untuk secara mandiri menilai potensi mitigasi perubahan iklim dan hasil pemeriksaan kesehatan aktual untuk pola diet yang sama,” kata Joan Sabate, MD, DrPH, profesor nutrisi di Loma Linda University School Kesehatan Masyarakat.

Studi ini juga membuat kasus untuk kembali ke penerapan pola makan nabati skala besar, mengingat dampak lingkungan yang besar dan merugikan yang disebabkan oleh tren diet berbasis produk hewani pada saat ini. Beralih ke makanan nabati akan meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan pangan sehingga menghindari konsekuensi lainnya.

Makalah kedua menunjukkan bahwa produksi pangan untuk konsumsi manusia menyebabkan emisi gas rumah kaca yang signifikan dan membandingkan dampak lingkungan dari produksi makanan yang dikonsumsi oleh vegetarian dan non-vegetarian.

Sabate mencatat bahwa hasil studi ini menekankan perlunya menilai kembali praktik gizi pada masyarakat, mengingat tantangan lingkungan dan pertumbuhan penduduk di seluruh dunia.

“Sepanjang sejarah, berdasarkan kebutuhan atau pilihan, segmen besar populasi dunia telah berkembang pada pola makan nabati,” kata Sabate.

School of Public Health di Loma Linda University memiliki minat dalam mempelajari nutrisi lingkungan dan telah memiliki program postdoctoral khusus pada enam tahun terakhir dan program penelitian yang jelas, yang didanai oleh McLean Endowment.

Referensi Jurnal :

  1. S. Soret, A. Mejia, M. Batech, K. Jaceldo-Siegl, H. Harwatt, J. Sabate. Climate change mitigation and health effects of varied dietary patterns in real-life settings throughout North America. American Journal of Clinical Nutrition, 2014; 100 (Supplement_1): 490S DOI: 10.3945/ajcn.113.071589.
  2. J. Sabate, S. Soret. Sustainability of plant-based diets: back to the future. American Journal of Clinical Nutrition, 2014; 100 (Supplement_1): 476S DOI: 10.3945/ajcn.113.071522.

You May Also Like