Bhataramedia.com – Menurut tim peneliti dari Arizona State University (ASU), metode pengumpulan spesimen yang digunakan saat ini dapat mengancam spesies yang terancam punah.
Pada masa ini, hilangnya habitat dan perubahan iklim global telah menyebabkan keprihatinan, sehingga membuat para ahli biologi semakin berhati-berhati terhadap cara mereka untuk mengidentifikasi suatu spesies organisme, seperti dilansir Nature World News (19/4/2014).
“Kami menitikberatkan masalah ini sebagai landasan penting mengenai tanggung jawab etis para ahli biologi lapangan,” kata ahli konservasi Ben Minteer dari ASU School of Life Sciences di dalam siaran pers. “Hal ini tidak hanya menyangkut ancaman peningkatan kepunahan spesies yang baru ditemukan, tetapi secara lebih umum juga terhadap koleksi spesimen dari populasi kecil.”
Ahli biologi lapangan secara “tradisional” mengumpulkan suatu spesimen, untuk membedakan hewan atau mengidentifikasi spesies baru. Metode tersebut sangatlah fatal bagi kelangsungan hidup spesies tertentu. Isu yang diangkat di jurnal Science ini mendorong para ilmuwan untuk mempertimbangkan kembali sistem dokumentasi mereka di dalam rangka untuk melestarikan spesies yang sudah di ambang kepunahan.
“Teknologi untuk mengumpulkan bukti-bukti penting yang mendukung temuan tanpa merugikan hewan sebenarnya sudah ada. Tidak perlu untuk mengumpulkan mengumpulkan suatu spesimen secara acak,” kata Robert Puschendorf, seorang ahli biologi konservasi di School of Biological Sciences di Universitas Plymouth.
Alih-alih menggunakan teknik mematikan seperti yang digunakan saat ini, peneliti ASU menyarankan menggantinya dengan kombinasi praktek-praktek non-mematikan modern untuk mengkonfirmasi keberadaan spesies, misalnya dengan menggunakan fotografi resolusi tinggi dan rekaman audio dari suara atau panggilan kawin. Prosedur lain yang direkomendasikan oleh tim juga meliputi pengambilan sampel DNA menggunakan penyeka atau mengambil sampel biologis kecil seperti kulit atau bulu agar tidak secara signifikan mengganggu aktivitas hewan.
Penulis di dalam penelitian ini mengatakan bahwa metode modern yang digunakan sama efektifnya dengan metode tradisional yang sebelumnya digunakan. Selain itu, metode modern akan membantu melindungi hewan dari kepunahan, terutama pada hewan yang hanya memiliki populasi kecil.
“Sekarang ialah waktu yang tepat untuk merubah sistem pengambilan spesimen,”, terutama di dalam kasus spesies yang ditemukan kembali,” kata Minteer. Menghindari terjadinya kepunahan kembali pada spesies yang kembali ditemukan menjadi kendala etis utama dari setiap upaya ilmiah untuk memverifikasi spesies tersebut.”