Meskipun Sangat Efektif Obati Hepatitis C, Harga Obat Generasi Baru ini Masih Mahal

Darryl Kato, seorang peneliti yang melakukan penelitian untuk membuat terobosan baru dalam mengembangkan obat hepatitis C. Dia bekerja di Gilead Sciences Inc, (Credit: Paul Morris / Bloomberg / February 8 , 2012 )

Bhataramedia.com – Hepatitis selalu menjadi sosok penyakit yang cukup mengkhawatirkan. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus dan telah membunuh banyak penderitanya. Meski mematikan, hepatitis masih dapat disembuhkan. Hanya saja biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Padahal pengobatan tersebut belum tentu dapat menjamin kesembuhan pasien.

Setelah 20 tahun semenjak penelitian tentang virus hepatitis C dilakukan, para peneliti akhirnya dapat menemukan obat baru untuk mengatasi penyakit ini. Menariknya lagi, obat antivirus generasi baru ini terbukti mampu menghilangkan virus tersebut dari aliran darah pasien dalam waktu 8 minggu. Bahkan pada stadium yang lebih serius, obat ini tetap mampu menekan virus hingga pada tingkat lebih dari 90%. Meski demikian, biaya pengobatan dengan antivirus terbaru ini masih cukup tinggi.

Menurut sang peneliti, obat baru ini mampu membersihkan infeksi secara permanen. Namun, obat ini masih perlu diteliti lebih lanjut demi memastikan kemampuannya dalam menekan jumlah kematian yang disebabkan oleh hepatitis C. Dr. Jeffrey Tice, seorang dokter UC San Fransisco yang juga terlibat dalam salah satu uji klinis juga mengatakan bahwa obat baru ini merupakan kemenangan teknologi medis modern. Bahkan hasil penelitian mengenai obat baru ini juga akan dipublikasikan dalam minggu ini di New England Journal of Medicine.

Dilansir Los Angeles Times (12/4/2014), jika dibandingkan dengan jenis pengobatan yang lama, pengobatan hepatitis C terbaru ini memiliki banyak kelebihan. Pada pengobatan hepatitis C kronis, kesuksesan pengobatan dapat dicapai dalam waktu yang relatif singkat. Efek samping yang ditimbulkan juga relatif ringan. Menariknya lagi pasien hanya perlu mengkomsumsi satu pil sehari.

Sebagai informasi, hingga saat ini para dokter masih mengandalkan 2 obat antivirus spektrum luas yaitu interferon dan ribavirin yang memerlukan dosis yang tepat dan waktu pengobatan paling tidak selama 48 minggu.

Obat-obatan baru ini memang masih belum dipasarkan secara umum. Hingga saat ini, obat ini masih dipertimbangkan oleh lembaga-lembaga terkait. Meski demikian, beberapa hal terkait dengan obat ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration. Bagi generasi Baby Boomer (orang-orang yang lahir selama Pasca-Perang Dunia II, dimana terjadi lonjakan kelahiran bayi di Amerika Serikat antara tahun 1946 dan 1964), obat baru cenderung lebih berfungsi untuk mencegah lonjakan kasus kanker hati. Di Amerika sendiri, sebanyak 75% masyarakat berusia 50 hingga 68 tahun tercatat terinfeksi HCV. Jumlah ini tentunya masih belum merepresentasikan jumlah sebenarnya. Masih banyak masyarakat yang terinfeksi melalui transfusi darah yang tidak steril dan belum melakukan tes kesehatan. Namun dengan kehadiran obat baru ini, angka tersebut diharapkan bisa menurun dan banyak orang yang terlepas dari jeratan hepatitis C.

Meski obat ini terbukti mampu mengobati hepatitis C secara efektif, para ahli memprediksi bahwa obat tersebut kemungkinan akan hadir dengan harga yang cukup tinggi. Sofosbuvir, salah satu senyawa untuk campuran obat hepatitis C, sudah dihargai sekitar $1,000 per tablet. Secara keseluruhan, jika pengobatan dilakukan selama 12 minggu maka biaya pengobatan dapat mencapai $84,000.

Obat lain yang berada di kelas yang sama yaitu simeprevir, harganya bahkan melebihi $66,000. Harga tersebut tentunya masih sangat tinggi. Akibatnya masyarakat hanya akan memiliki akses terbatas terhadap obat tersebut, paling tidak untuk beberapa waktu kedepan. Kemungkinan obat ini juga akan dibatasi untuk pasien dengan fibrosis lanjut atau sirosis hati.

Pada London International Liver Congress 2014, para peneliti mempresentasikan bahwa kombinasi dari ABT-450/ritonavir, ombitasvir, dasabuvir, ledipasvir dan sofosbuvir dapat membersihkan virus hingga 99% dalam waktu 12 minggu. Hasil uji coba lain juga membuktikan bahwa pasien dengan hepatitis C tipe 1 memiliki tingkat kesembuhan sebesar 95%. Obat-obatan tersebut dikembangkan oleh Gilead Sciences Inc, di Foster City, Calif., dan AbbVie of Chicago.

You May Also Like