Manusia Mampu Bedakan Hingga 1 Triliun Bau yang Berbeda

bau bunga
bau bunga
Ilustrasi.

Bhataramedia.com – Penelitian baru menunjukkan bahwa manusia mampu membedakan setidaknya satu triliun bau yang berbeda. Para ilmuwan dari Howard Hughes Medical Institute (HHMI) menetapkan bahwa indera penciuman kita telah didesain untuk mengenali berbagai macam bau yang berbeda. Mereka menguji para relawan untuk mengenali berbagai macam bau yang telah dicampur di laboratorium.

Selama puluhan tahun telah dikatakan bahwa manusia mampu membedakan antara 10.000 bau yang berbeda. Angka tersebut dikutip pada literatur ilmiah dan muncul di majalah popular. “Ini jumlah yang diterima secara umum,” kata peneliti HHMI, Leslie Vosshall, yang mempelajari mengenai indera penciuman (olfaction) di Universitas Rockefeller, seperti dilansir laman Howard Hughes Medical Institute (HHMI) (20/3/2014). “Analisis kami menunjukkan bahwa kemampuan manusia untuk membedakan bau jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.”

Vosshall dan rekan-rekannya menerbitkan temuan mereka pada tanggal 21 Maret 2014, di dalam jurnal Science. “Saya berharap makalah kami akan menunjukkan bahwa manusia juga memiliki inder penciuman yang baik,” katanya.

Vosshall telah lama terganggu oleh gagasan bahwa manusia hanya terbatas untuk mengenali 10.000 bau (perkiraan yang dibuat pada tahun 1920, dan tidak didukung oleh data). “Secara obyektif, semua orang seharusnya tahu bahwa 10.000 adalah jumlah yang salah,” katanya. Untuk satu hal, tidak masuk akal bahwa manusia “merasakan” bau jauh lebih sedikit daripada warna. Pada mata manusia, Vosshall menjelaskan, tiga reseptor cahaya bekerja sama untuk melihat hingga 10 juta warna. Sebaliknya, hidung orang pada umumnya memiliki 400 reseptor penciuman.

Akan tetapi tak seorang pun pernah menguji kemampuan penciuman manusia. “Kami tahu persis rentang frekuensi suara yang dapat didengar manusia, dimana data tersebut didapat melalui pengujian. Seseorang mengambil waktu untuk menguji itu, “kata Vosshall. “Sedangkan untuk bau, tidak ada yang pernah mengujinya.”

Vosshall dan Andreas Keller, seorang ilmuwan senior di Universitas Rockefeller, tahu mereka tidak bisa menguji reaksi orang-orang terhadap 10.000 atau lebih bau-bauan, tapi mereka tahu bahwa mereka sanggup melakukan dengan perkiraan yang lebih baik. Mereka menyusun strategi untuk menguji subjek penelitian dengan campuran kompleks dari bau yang berbeda, dan kemudian bertanya apakah subyek tersebut bisa membedakan bau-bau tersebut.

Mereka menggunakan 128 molekul bau yang berbeda untuk menyusun campuran mereka. Bau-bauan tersebut meliputi molekul yang beragam seperti rumput, jeruk, atau berbagai bahan kimia. Tapi ketika digabungkan menjadi campuran acak dari 10, 20, atau 30; bau-bauan tersebut menjadi tidak familiar”, kata Vosshall. “Kami tidak ingin bau-bauan tersebut menjadi mudah dikenali, sehingga sebagian besar dari campuran kami cukup buruk dan aneh,” katanya.

Para ilmuwan menguji relawan mereka dengan tiga botol campuran bau-bauan pada suatu waktu: dua botol sama dan satu yang berbeda. Relawan diminta untuk mengidentifikasi satu aroma yang berbeda dari yang lain. Hasilnya, setiap relawan berhasil mengenali 264 perbandingan.

Vosshall dan rekan-rekannya menghitung seberapa sering 26 subjek mereka benar-benar mampu mengidentifikasinya secara benar. Dari penelitian tersebut, mereka menghitung berapa banyak rata-rata aroma berbeda yang dapat dibedakan dengan semua kemungkinan campuran dari 128 molekul bau yang digunakan. “Ini seperti cara kerja sensus: untuk menghitung jumlah orang yang tinggal di Amerika Serikat, anda tidak perlu mengetuk setiap pintu rumah, anda hanya cukup mengambil sampel dan kemudian melakukan ekstrapolasi data,” jelasnya. “Begitulah cara berpikir saya tentang penelitian ini, kami hanya mengetuk beberapa pintu.”

Dengan cara ini, mereka memperkirakan bahwa rata-rata orang dapat membedakan antara setidaknya satu triliun bau yang berbeda. “Saya pikir kami semua terkejut melihat betapa tingginya perkiraan tersebut,” kata Vosshall. “Namun pada kenyataannya, bau-bauan memiliki jumlah yang lebih banyak dari 128, sehingga jumlah sebenarnya akan jauh, jauh lebih besar.”

Vosshall meragukan bahwa tiap individu dapat terpapar hingga satu triliun bau-bauan tiap harinya. “Tapi saya berpikir bahwa akan sangat berguna untuk memiliki kapasitas itu, karena dunia selalu berubah,” katanya. Misalnya saja, tanaman mengembangkan bau baru, perusahaan parfum membuat aroma baru. Anda mungkin pindah ke beberapa bagian dunia di mana anda tidak pernah menemui buah-buahan, sayuran dan bunga yang tumbuh di sana, tetapi hidung Anda sudah siap. Dengan sistem sensorik yang kompleks itu, kita sepenuhnya siap untuk apa pun, “katanya.

Referensi Jurnal :

C. Bushdid, M. O. Magnasco, L. B. Vosshall, A. Keller. Humans Can Discriminate More than 1 Trillion Olfactory Stimuli. Science, March 2014 DOI: http://www.sciencemag.org/content/343/6177/1370.

You May Also Like