Penggunaan Analisis Genetik untuk Terapi Kanker Payudara

peneliti
peneliti
Peneliti. (Credit: The Geisel School of Medicine at Dartmouth)

Bhataramedia.com – Para peneliti dari Dartmouth di Norris Cotton Cancer Center (NCCC) telah mengumpulkan review dari informasi yang dikumpulkan mengenai peranan tes genetik dalam diagnosis dan pengobatan kanker payudara. Mereka akhirnya berhasil membuat makalah yang berjudul “Personalized Therapy for Breast Cancer” dan diterima pada tanggal 17 Maret 2014 untuk dipublikasikan di jurnal Clinical Genetics. Makalah ini membahas terapi bertarget, biomarker baru, dan kualitas metode pengujian yang tersedia secara komersial.

Seperti dilansir laman The Geisel School of Medicine at Dartmouth (24/3/2014), pengujian genomik dapat mengubah cara diagnosa dan pengobatan kanker payudara. Dengan memeriksa gen dari individu wanita untuk mencari mutasi atau biomarker tertentu, maka pengobatan dapat dipersonalisasikan (disesuaikan dengan mempertimbangkan beberapa faktor) untuk biologi sel tumor dan genetika wanita.

“Pendekatan personalilasi ini akan dapat meningkatkan presisi dan keberhasilan pengobatan kanker payudara,” kata Gregory Tsongalis, PhD, direktur Molekuler Patologi di Norris Cotton Cancer Center dan penulis utama makalah ini. “Profiling Molekuler dapat mengekspos metabolisme sel tumor. Kita bisa melihat apa “pesan” yang diterima dan dikirimkan oleh sel-sel tumor. Ini adalah misi pengumpulan intelijen biologis dalam upaya untuk menghambat aktivitas penyakit.

Menurut Tsongalis, pengujian genetik skala besar dari kanker payudara belum menjadi bagian dari perawatan klinis rutin. Saat ini, ia dan timnya sedang menjalankan sebuah laboratorium genetika untuk perawatan kanker secara rutin. Tsongalis menambahkan bahwa pengujian genetik merupakan “senjata ampuh” dalam diagnosis dan pengobatan kanker payudara.

Dengan menggunakan hasil dari pengujian genetik terhadap biologi sel tumor, dokter dapat mengkategorikan kanker payudara dengan cara yang memungkinkan mereka untuk memilih perawatan yang paling efektif. Berdasarkan biomarker genetik, ada tiga kategori kanker payudara:

  1. Kanker payudara ER-positif membutuhkan hormon seperti estrogen untuk tumbuh. Estrogen memicu pertumbuhan sel kanker, menjaga kelangsungan hidup sel kanker, dan membantu sel-sel kanker mengakar untuk mendapatkan suplai darah. Kanker ER-positif tidak begitu agresif dan sering diobati dengan obat yang memiliki Selective Estrogen Receptor Modulator (SERM), seperti tamoxifen, Raloxifene, toremifene dan Aromatese Inhibitors (AI) seperti Letrozole, Anastrozole dan Exemestane. Obat SERM memblokir peran estrogen yang “memberitahu” sel-sel kanker untuk membelah dan tumbuh, dan obat ini telah terbukti berhasil dalam mengobati serta mencegah kanker payudara ER positif. Aromatese Inhibitors memblokir asupan estrogen dalam sistem kanker dan mengurangi tingkat estrogen dalam serum (sel darah merah), jaringan, dan sel-sel tumor. AI biasanya digunakan pada wanita pasca-menopause.
  2. Sel kanker payudara HER2-positif mengandung sejumlah besar protein yang membantu sel kanker untuk tumbuh dan berkembang biak. Obat-obatan dapat mematikan produksi protein untuk menghentikan pertumbuhan tumor dan membunuh sel kanker. Pengobatan terhadap HER2 dapat menggunakan; Trastuzumab, Laptinib, pertuzumab, dan Trastuzumab Emtansine.
  3. Kanker payudara jenis Triple negatif (ER-negatif/PR-negatif/HER2-negatif) adalah jenis yang paling agresif dan memiliki hasil klinis yang paling rendah. Belum ada terapi personalisasi yang sudah disetujui untuk triple negatif, namun penelitian telah mengidentifikasi enam subtipe tumornya. Metode ini merupakan langkah pertama dalam mengidentifikasi biomarker yang dapat mengarah pada pengembangan pengobatan personalisasi.

“Pengujian Genomik pada kanker payudara telah memperluas pemahaman kita tentang proses penyakit dan telah terbukti lebih efektif daripada tes laboratorium tradisional,” kata Tsongalis. “Pada NCCC, semua pasien kanker payudara melewati tahap pengujian untuk menentukan salinan abnormal dari gen HER2 dengan menggunakan probe DNA yang dirancang khusus. Biomarker baru dan reklasifikasi kanker berdasarkan pada biomarker ini telah mengarah pada pengembangan pengobatan efektif terbaru yang dapat dipersonalisasi untuk pasien atau individu yang mengidap kanker payudara.”

Referensi Jurnal :

Francine B. De Abreu, Gary N. Schwartz, Wendy A. Wells, Gregory J. Tsongalis. Personalized Therapy for Breast Cancer. Clinical Genetics, 2014; DOI: 10.1111/cge.12381.

You May Also Like