Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ekosistem Tanah

peneliti tanah

Bhataramedia.com – Basque Institute for Agricultural Research and Development NEIKER-Tecnalia, telah memiliki Observatori Mikroba di Ordesa dan Monte Perdido National Nature Reserve (Huesca Pyrenees) sejak 2011. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi dampak perubahan iklim terhadap ekosistem tanah dengan pemantauan sifat mikroba dari waktu ke waktu. Daerah penelitian terletak pada ketinggian antara 1.500 dan 2.600 meter, yang menyediakan berbagai kondisi iklim yang berbeda dan memungkinkan untuk mengamati bagaimana ketinggian mempengaruhi sifat-sifat tanah dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Hasil awal menunjukkan bahwa sifat mikroba sangat tergantung pada sifat fisik dan kimia tanah pada skala kecil dan pada kondisi lingkungan yang ada pada saat ketika sampel dikumpulkan.

Dilansir Basque Research (27/11/2014), di dalam penelitian tersebut, NEIKER-Tecnalia menggunakan teknik yang paling canggih di bidang biologi molekuler yang telah merevolusi ekologi mikroba. Secara khusus, analisis sekuensing skala besar sedang dilakukan saat ini. Analisis ini memungkinkan sejumlah besar gen untuk diurutkan dan diidentifikasi di dalam waktu singkat. Sekuensing genetik dari biosfer bawah tanah dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai struktur dan fungsi masyarakat mikroba pada seluruh gradien ketinggian.

Obsevatori mikroba milik NEIKER-Tecnalia akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pemahaman mengenai dampak perubahan iklim terhadap masyarakat mikroba tanah dan proses ekologi yang terkait. Daerah pegunungan adalah tempat yang sangat cocok untuk sebuah observatorium perubahan iklim. Pertama, itu adalah tempat terpencil yang relatif terisolasi dari dampak antropogenik langsung. Hal ini berarti bahwa efek global seperti perubahan iklim dapat dirasakan dengan jelas tanpa gangguan dari faktor lingkungan setempat. Kedua, gradien ketinggian yang ada di pegunungan pada gilirannya menciptakan penandaan gradien iklim yang jelas di dalam jarak pendek. Dengan kata lain, kondisi iklim yang berbeda dapat ditemukan pada ketinggian yang berbeda.

Mikroorganisme beradaptasi lebih cepat dibandingkan tanaman dan makroorganisme

Mikroorganisme beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan iklim dibandingkan tanaman atau makro-organisme lainnya. Hal ini berarti bahwa mikroorganisme merupakan biondikator yang ideal dari dampak stres lingkungan terhadap fungsi ekosistem. Sangat penting untuk memiliki catatan perubahan secara bertahap yang terjadi di dalam ekosistem tanah sebagai akibat dari perubahan iklim, agar dapat lebih akurat memprediksi skenario yang akan terjadi di masa depan. Penting untuk ditekankan bahwa tanah adalah sumber daya kita yang paling penting. Tanah merupakan dasar dari ekosistem darat dan 95% dari makanan kita berasal dari tanah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Peran mikroorganisme di dalam kaitannya dengan fungsi ekosistem tanah merupakan hal yang fundamental. Tanah, yang telah secara tradisional dianggap sebagai benda mati yang terdiri dari mineral dan zat kimia, mengandung segudang mikroorganisme yang bertanggung jawab untuk banyak fungsi vital dari tanah. Fungsi ini meliputi penguraian dan daur ulang nutrisi dari tanaman mati dan jaringan hewan, memperbaiki nitrogen, mempertahankan struktur tanah dan eliminasi kontaminan.

Dapat diprediksi bahwa di dalam jangka panjang, perubahan iklim akan menyebabkan biota tanah gunung untuk bermigrasi ke arah ketinggian yang lebih tinggi di dalam upaya untuk mencari lingkungan bioklimatik yang optimal. Masalahnya adalah bahwa migrasi ini memiliki batas yaitu puncak gunung, ketika sudah tidak ada tempat lagi untuk bermigrasi.

You May Also Like