Bhataramedia.com – Pencarian dan perdebatan yang berlangsung lama mengenai ukuran dan identitas serangga terkecil di dunia yang hidup bebas, tampaknya kini telah berakhir dengan pengukuran yang tepat dari dua spesies kumbang featherwing.

Dideskripsikan pada tahun 1999 hanya berdasarkan beberapa spesimen yang ditemukan di Nikaragua, sebanyak 85 individu dari spesies kumbang tersebut baru saja diambil dari Kolombia dan benar-benar diperiksa. Ukuran terkecil dari kumbang tersebut sangat mencengangkan, hanya sebesar 0,325 mm. Temuan yang dilakukan oleh Dr. Alexey Polilov dari Lomonosov Moscow State University Moskow tersebut, tersedia di jurnal akses terbuka ZooKeys.

Dilansir Pensoft Publishers (08/10/2015), kumbang terkecil di dunia dan serangga non-parasit terkecil tersebut, disebut Scydosella musawasensis. Morfologi serangga ini dicirikan oleh tubuh oval memanjang, warna coklat kekuningan dan antena yang terbagi menjadi 10 segmen. Kumbang ini juga satu-satunya wakil dari genus kumbang featherwing.

Oleh karena tidak mampu untuk secara tepat mengukur ukuran spesimen yang diawetkan yang tertanam dalam persiapan untuk studi mikroskop, Dr. Polilov menggunakan individu baru, yang diambil dari Chicaque National Park, Kolombia pada awal 2015. Untuk mengukur panjang terkecil sebesar 325 µm ( 0,325 mm), ilmuwan menggunakan perangkat lunak khusus dan mikrograf digital.

Survei yang dilakukan baru-baru ini adalah catatan kedua dari spesies kumbang kecil tersebut, yang juga membuktikan bahwa kisaran distribusi serangga ini sebenarnya jauh lebih luas. Begitu juga dengan fungi yang menjadi makanan serangga tersebut.

Referensi Jurnal :

Alexey Polilov. How small is the smallest? New record and remeasuring of Scydosella musawasensis Hall, 1999 (Coleoptera, Ptiliidae), the smallest known free-living insect. ZooKeys, 2015; 526: 61 DOI: 10.3897/zookeys.526.6531.