Bhataramedia.com – Seiring akan diberlakukannya peraturan di Inggris Inggris untuk mulai membayar untuk kantong plastik, para peneliti di Open University (OU) telah membuat terobosan dalam mengembangkan bahan yang dapat di daur ulang (biodegradable) alternatif. Bahan ini berpotensi menggantikan polietilen yang berasal dari bahan bakar fosil untuk digunakan pada tas sekali pakai di masa depan.
Sebuah tim di kelompok riset OU, Integrated Waste Systems (IWS), sedang bekerja pada kemitraan bernilai sekitar £ 250.000 dengan UK SME, dan didanai oleh Department of Environment, Food and Rural Affairs, untuk mengembangkan jenis baru tas plastik biodegradable sekali pakai yang dapat didaur ulang dan tidak akan memiliki efek yang merugikan pada tanaman atau hewan.
Pada 5 Oktober 2015, semua pengecer besar di Inggris harus mengenakan biaya pada pelanggan sebesar 5 poundsterling untuk setiap tas yang mereka gunakan. Biaya ini dirancang untuk mengurangi jumlah penggunaan tas plastik dan mendorong orang untuk kembali menggunakan tas.
Dilansir Open University (02/10/2015), Dr. Boardman : “Pengenalan tas tunggal untuk membawa muatan di Inggris merupakan perkembangan yang diterima dengan baik dan mengikuti keberhasilan kebijakan di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.” Sebagai contoh, data yang keluar dari Wales menunjukkan pengurangan 80% pada konsumsi kantong plastik selama tiga tahun terakhir.
Pengenalan tas plastik sekali pakai di Inggris akan berpotensi mengurangi jumlah kantong plastik masuk ke TPA. Pemerintah Inggris juga berkomitmen untuk menyelidiki kemungkinan membebaskan tas biodegradable dari biaya sekali pakai di masa depan. Dr Boardman menambahkan: “saat ini di Inggris kita masih membuang sebagian besar produk plastik yang kita gunakan di lokasi TPA,” yang dia percaya merupakan pembuangan energi dan sumber daya yang sia-sia.”
Mendorong penyerapan dan penggunaan tas biodegradable menguntungkan, karena akan memungkinkan kita untuk memaksimalkan sumber daya alam yang terbatas.
Hasil dan pengembangan penelitian ini diharapkan akan dapat digunakan tahun depan.