Bhataramedia.com – Teknologi berbasis cahaya muncul sebagai alat untuk meningkatkan umur penyimpanan makanan dan menjaganya terhadap kontaminan makanan, tetapi penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan. Para ilmuwan di bidang makanan memperingatkannya pada diskusi panel tanggal 13 Juli di IFT15: Where Science Feeds Innovation yang diselenggarakan oleh Institute of Food Technologists (IFT) di Chicago.
Penggunaan sinar ultraviolet, gelombang cahaya dan lampu LED sedang dipelajari oleh pakar teknologi makanan sebagai cara baru untuk meningkatkan umur makanan dan membantu menghilangkan bakteri dari produk makanan, seperti susu dan jus. Namun, para ilmuwan memperingatkan mereka perlu belajar lebih banyak mengenai bagaimana sinar cahaya menembus makanan pada berbagai tingkat untuk memastikan keamanan pangan.
Teknologi berbasis cahaya dapat membantu mendegradasi sel bakteri pada produk makanan dan efektif untuk sterilisasi permukaan,” kata Dr. Kathiravan Krishnamurthy, asisten profesor di Departemen Ilmu Pangan dan Gizi, Illinois Institute of Technology. “Tetapi, masalah utama dengan teknologi berbasis cahaya adalah kedalaman penetrasi. Kami harus memastikan setiap bagian dari produk makanan terpapar cahaya.”
Centers for Disease Control and Prevention memperkirakan bahwa setiap tahun, sekitar satu dari enam orang Amerika (atau 48 juta orang) mengalami sakit, 128.000 dirawat di rumah sakit dan 3.000 meninggal akibat penyakit bawaan makanan. Menurut perkiraan tahun 2011, penyakit bawaan makanan paling umum disebabkan oleh norovirus dan oleh bakteri Salmonella, Clostridium perfringens dan Campylobacter. Teknologi cahaya menyediakan cara baru yang lebih hemat dan efektif untuk mengolah makanan, sehingga dpat secara efektif menonaktifkan mikroorganisme berbahaya dengan tetap menjaga kualitas produk.
“Teknologi berbasis cahaya sangat kuat untuk aplikasi tertentu, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, meningat teknologi ini juga telah digunakan pada aplikasi non-makanan” kata Krishnamurthy.”Teknologi ini masih dalam tahap awal.”
Tatiana Koutchma, seorang ilmuwan yang bekerja dengan Agriculture and Agri-Food of Canada, telah menjelajahi aplikasi baru melalui percobaan dengan pemurnian UV untuk memperpanjang masa simpan jus dingin, serta es teh, minuman ringan, sirup, susu, keju dan susu sapi.
“Ini adalah alternatif untuk metode pasteurisasi dan ESL [extended shelf life] untuk jus, produk susu, gula cair, bahan cair, bahan mentah dan produk makanan siap saji,” kata Koutchma. “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk susu, jus segar dan anggur,” lanjut dia, seperti dilansir Institute of Food Technologists (15/07/2015).