Penemuan Struktur Sel : Kemajuan Pemahaman Perkembangan Kanker

sel, mesh
sel, mesh
Gambar 3-D dari mesh : mikrotubulus (tabung hijau) dari kumparan mitosis di satukan bersama-sama oleh jaringan kuning (mesh).(Credit: Warwick Medical School)

Bhataramedia.com – Peneliti University of Warwick telah menemukan struktur sel yang dapat membantu para ilmuwan memahami mengapa beberapa jenis kanker berkembang.

Untuk pertama kalinya, struktur yang disebut ‘mesh’ telah diidentifikasi. Struktur ini membantu menjaga kesatuan di antara sel-sel. Penemuan ini, yang telah diterbitkan di jurnal online eLife, telah mengubah pemahaman kita mengenai perancah internal sel.

Temuan ini juga memiliki implikasi bagi peneliti untuk memahami sel kanker, karena mesh sebagian terbuat dari protein yang ditemukan berubah pada kanker tertentu, seperti pada kanker payudara dan kandung kemih.

Temuan tersebut dibuat oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Stephen Royle, profesor dan senior Cancer Research UK Fellow di divisi biologi sel biomedis, Warwick Medical School. Dr. Royle mengatakan : “Sebagai seorang ahli biologi sel, Anda bermimpi untuk menemukan struktur baru dalam sel-sel, tetapi itu sangat tidak mungkin. Para ilmuwan telah melihat sel sejak abad ke-17 dan menemukan sesuatu yang sebelumnya tidak terlihat oleh satu orang pun, sangat menakjubkan.”

Para peneliti di Universitas Warwick Medical School membuat penemuan secara tidak sengaja saat melihat kesenjangan antara mikrotubulus, yang merupakan bagian dari ‘kerangka internal’ sel. Pada sel yang membelah sel, kesenjangan ini sangat kecil, dengan lebar hanya 25 nanometer, 3.000 kali lebih tipis dari rambut manusia.

Salah satu mahasiswa Ph.D. Dr. Royle sedang memeriksa struktur yang disebut kumparan mitosis pada sel yang membelah, dengan menggunakan teknik yang disebut tomografi. Teknik ini mirip seperti scan CAT yang ada di rumah sakit, tetapi pada skala yang lebih kecil. Hal ini berarti bahwa mereka dapat melihat struktur yang kemudian mereka beri nama mesh.

Kumparan mitosis adalah cara sel untuk memastikan bahwa ketika sel membelah, setiap sel baru memiliki genom yang lengkap. Kumparan mitosis terbuat dari mikrotubulus dan mesh menjaga mikrotubulus untuk tetap berikatan, serta memberikan dukungan. Sementara “jembatan antar-mikrotubula” di kumparan mitosis telah terlihat sebelumnya, para peneliti tersebut merupakan yang pertama kali melihat mesh.

Penelitian ini menerima dana dan dukungan dari Cancer Research UK dan Cancer Research North West.
Dilansir University of Warwick (10/07/2015), Dr. Royle berkata : “Kita telah melihat dalam 2D dan menemukan bahwa suatu ‘jembatan’ mengaitkan mikrotubulus bersama-sama. Hal ini telah dikenal sejak tahun 1970-an. Tiba-tiba, melihat serat tersebut pada 3D, menunjukkan kepada kita bahwa jembatan tersebut tidak tunggal, tetapi memiliki struktur seperti jaring yang menghubungkan semua mikrotubulus bersama-sama.”

Penemuan tersebut berdampak pada penelitian di bidang sel kanker. Suatu sel perlu berbagi kromosom secara akurat ketika membelah, jika tidak, dua sel baru dapat berakhir dengan jumlah kromosom yang salah. Hal ini disebut aneuploidi dan telah dikaitkan dengan berbagai tumor pada organ tubuh yang berbeda.

Kumparan mitosis bertanggung jawab untuk membagi kromosom dan peneliti percaya bahwa mesh diperlukan untuk memberikan dukungan struktural. Terlalu sedikit dukungan dari mesh, kumparan akan terlalu lemah untuk bekerja dengan baik, namun terlalu banyak dukungan akan membuatnya tidak mampu untuk memperbaiki kesalahan. Telah ditemukan bahwa salah satu protein yang membentuk mesh, TACC3, lebih banyak diproduksi pada kanker tertentu. Ketika situasi ini ditiru di laboratorium, mesh dan mikrotubulus mengalami perubahan dan sel mengalami kesulitan membagi kromosom selama pembelahan.

Dr. Emma Smith, petugas senior di Cancer Research UK, mengatakan : “Masalah dalam pembelahan sel terjadi umum pada kanker. Sel sering berakhir dengan jumlah kromosom yang salah. Penelitian awal ini memberikan gambaran sekilas untuk pertam kalinya dari struktur yang membantu pembagian kromosom dengan benar, ketika sel membelah. Selain itu, temuan in juga memberikan wawasan penting ke dalam mengapa proses ini menjadi rusak pada kanker dan apakah obat dapat dikembangkan untuk menghentikan hal itu terjadi.”

North West Cancer Research (NWCR) telah mendanai penelitian ini sebagai bagian dari proyek kolaborasi antara University of Warwick dan University of Liverpool, di mana sebagian dari penelitian sedang dilakukan.

Anne Jackson, CEO di NWCR, mengatakan : “Dr Royle dan Profesor Ian sebelum di University of Liverpool, telah membuat terobosan signifikan pada pemahaman mengenai cara sel-sel kanker berperilaku, yang dapat berpotensi untuk lebih menginformasikan terapi kanker di masa depan.
“Sebagai badan amal, kami hanya mendanai penelitian dengan standar tertinggi. Hal ini terbukti dengan karya Dr Royle,” kata Anne.

“Semua proyek yang kami didanai menjalani proses peer review menyeluruh, sebelum dianggap oleh panitia ilmiah kami. Komite ilmiah kami dipilih secara khusus, mencakup beberapa profesor terkemuka di Inggris, para ilmuwan pemenang penghargaan dan profesional pelopor,” tutur Anne.

Referensi Jurnal :

Faye M Nixon, Cristina Gutiérrez-Caballero, Fiona E Hood, Daniel G Booth, Ian A Prior, Stephen J Royle. The mesh is a network of microtubule connectors that stabilizes individual kinetochore fibers of the mitotic spindle. eLife, 2015; 4 DOI: 10.7554/eLife.07635.

You May Also Like