Penggunaan Berbagai Jenis Antibiotik Sebelum Usia 2 Tahun Dikaitkan dengan Risiko Obesitas

antibiotik

Bhataramedia.com – Penggunaan berbagai jenis antibiotik anak-anak sebelum usia 24 bulan (2 tahun) dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas pada anak usia dini.

Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mikroflora usus kemungkinan berhubungan dengan obesitas dan paparan antibiotik dapat mempengaruhi keanekaragaman dan komposisi mikroba usus.

Para peneliti menggunakan catatan kesehatan elektronik tahun 2001-2013 dari jaringan klinik perawatan primer. Semua anak dengan kunjungan tahunan pada usia 0-23 bulan, serta satu atau lebih kunjungan pada usia 24-59 bulan terdaftar di dalam penelitian ini. Total ada 64.580 anak yang terdaftar. Anak-anak tersebut kemudian diamati dan ditindaklanjuti sampai mereka berusia 5 tahun.

Studi ini menemukan bahwa 69 persen anak-anak terpapar antibiotik sebelum usia 24 bulan dengan paparan rata-rata sebesar 2,3 per anak. Peningkatan risiko obesitas dikaitkan dengan penggunaan berbagai jenis antibiotik yang lebih besar, terutama untuk anak-anak dengan nilai paparan empat atau lebih. Tidak ada hubungan yang terlihat antara obesitas dan penggunaan beberapa jenis antibiotik tertentu. Pada semua anak-anak, prevalensi obesitas adalah sebesar 10 persen pada usia 2 tahun, 14 persen pada usia 3 tahun dan 15 persen pada usia 4 tahun. Prevalensi untuk menjadi kelebihan berat badan / sangat gemuk adalah sebesar 23 persen, 30 persen dan 33 persen, untuk masing-masing kelompok usia.

“Oleh karena obesitas adalah kondisi multifaktorial, pengurangan prevalensi tergantung pada identifikasi dan beberapa pengelolaan faktor risiko yang efeknya terhadap individu kemungkinan kecil tetapi dapat dimodifikasi. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa penggunaan berbagai jenis antibiotik sebelum usia 24 bulan kemungkinan menjadi salah satu faktor tersebut. Temuan ini memberikan dukungan tambahan untuk adopsi pedoman pengobatan bagi kondisi anak secara umum yang menekankan pembatasan penggunaan jenis antibiotik,” ungkap peneliti, seperti dilansir JAMA Network Journals (29/9/2014).

You May Also Like