Citra Satelit Kebakaran Lahan Gambut di Kalimantan

kebakaran hutan
kebakaran hutan
Titik-Titik Kebakaran yang ditangkap oleh satelit Aqua ditandai dengan warna merah. (Credit: NASA image courtesy Jeff Schmaltz, MODIS Rapid Response Team. Caption: NASA/Goddard, Lynn Jenner with information from the Natural Hazards website)

Bhataramedia.com – Langit di atas Pulau Kalimantan Indonesia dipenuhi dengan asap dari ratusan kebakaran yang disengaja untuk membuka atau membersihkan lahan pertanian. Asap berwarna abu-abu tebal asap tergantung di wilayah borneo ketika satelit Aqua menangkap citra pada tanggal 25 September 2014. Instrumen Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang terpasang di satelit Aqua mendeteksi puluhan kebakaran (lokasi berwarna merah) di seluruh yang wilayah dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Selatan dan bahkan di Kalimantan daerah Timur Laut.

Kebakaran luas di hutan dataran rendah di Borneo adalah kejadian tahunan akibat ulah manusia. Orang-orang menggunakan api untuk mengelola dan membuat lahan pertanian, termasuk perkebunan pohon sawit yang memasok minyak kelapa sawit untuk bahan bakar biodiesel. Kebakaran lainnya dilakukan secara sengaja selama kegiatan seperti penebangan. Hutan tropis dataran rendah yang didasari oleh lapisan rawa gambut yang dapat mencapai tebal 20 meter (66 kaki). Selama musim hujan, ketika gambut terendam air, daun dan bahan organik lainnya di tanah tidak busuk. Namun, ketika gambut mengering, tenah tersebut menjadi mudah terbakar. Membakar gambut dapat menghasilkan sejumlah besar asap yang dibuktikan melalui citra satelit ini.

Kebakaran ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca tahunan. Selain itu, asap yang dikeluarkan oleh berbagai jenis sumber api (hutan, semak-semak, tanaman, bangunan, ban, limbah atau pembakaran kayu) adalah campuran dari partikel dan bahan kimia yang diproduksi oleh pembakaran tidak sempurna dari bahan yang mengandung karbon. Semua asap mengandung karbon monoksida, karbon dioksida dan partikulat (jelaga). Asap dapat mengandung banyak bahan kimia yang berbeda, termasuk aldehida, gas asam, sulfur dioksida, nitrogen oksida, hidrokarbon aromatik polisiklik, benzena, toluena, stirena, logam dan dioxin. Paparan asap tersebut harus dibatasi karena dapat menyebabkan penyakit pernafasan yang parah.

You May Also Like