Perkembangan Otak Terhambat ketika Kekurangan Asam Lemak Omega-3

sel saraf, otak berudu

Bhataramedia.com – Sementara laporan terbaru mempertanyakan apakah suplemen minyak ikan mendukung kesehatan jantung, ilmuwan UC Irvine telah menemukan bahwa asam lemak yang terkandung di dalam minyak ikan sangat penting untuk perkembangan otak.

Di dalam studi yang muncul pada Journal of Neuroscience, ahli saraf UCI melaporkan bahwa kekurangan asupan asam lemak yang ditemukan pada ikan dan makanan lainnya, dapat membatasi pertumbuhan otak selama perkembangan janin dan awal kehidupan. Temuan ini menyarankan para wanita untuk mempertahankan diet seimbang yang kaya akan asam lemak selama kehamilan dan untuk bayi mereka setelah lahir.

Susana Cohen-Cory, profesor neurobiologi & perilaku, beserta rekannya, untuk pertama kalinya mengidentifikasi bagaimana defisit di dalam apa yang dikenal sebagai asam lemak tak jenuh n-3, menyebabkan perubahan molekuler di dalam otak yang sedang berkembang. Sehingga berimbas pada pembatasan pertumbuhan sel saraf (neuron) dan sinapsis yang menghubungkannya.

Asam lemak tersebut merupakan prekursor dari docosahexaenoic acid (DHA), yang memainkan peran penting di dalam terciptanya sistem saraf pusat yang sehat. Di dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan katak betina dan berudu. Para peneliti UCI mampu melihat bagaimana jaringan otak yang kekurangan DHA sangat rendah mengembangkan neuron dan memiliki jumlah sinapsis yang terbatas. Sinapsis sendiri merupakan saluran-saluran penting yang memungkinkan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain.

“Selain itu, ketika kami mengubah diet katak betina yang kekurangan DHA, untuk kembali menyertakan diet dengan tingkat asam lemak yang sesuai, pertumbuhan neuronal dan sinapsis berkembang dan kembali normal pada berudu generasi berikutnya,” kata Cohen-Cory, seperti dilansir University of California–Irvine (15/04/2015).

DHA sangat penting untuk pengembangan mata dan otak janin, terutama selama tiga bulan terakhir kehamilan. DHA menyusun 10 sampai 15 persen dari jumlah total lipid pada korteks serebral. DHA juga terkonsentrasi di dalam sel peka cahaya yang ada di belakang mata, serta menyumbang sebanyak 50 persen dari jumlah total lipid pada masing-masing retina.

DHA, terutama ditemukan di dalam produk hewani, seperti ikan, telur dan daging. Ikan berminyak, makarel, herring, salmon, trout, dan sarden, merupakan sumber makanan yang kaya akan DHA, mengandung 10 sampai 100 kali lebih DHA dibandingkan makanan non laut seperti kacang pohon, biji-bijian dan sayuran.

DHA juga ditemukan secara alami di dalam ASI. Mungkin karena ini, sehingga asam lemak digunakan sebagai suplemen untuk bayi prematur dan sebagai bahan di dalam susu formula bayi selama empat bulan pertama kehidupan untuk mendorong perkembangan mental yang lebih baik.

Tim peneliti UCI memanfaatkan Xenopus laevis (katak bercakar Afrika) sebagai model untuk penelitian ini karena memungkinkan para peneliti untuk mengikuti perkembangan dan dampak dari defisit nutrisi induk pada keturunannya. Oleh karena embrio katak berkembang di luar induk dan tembus pandang, para peneliti dapat melihat perubahan dinamis di dalam neuron dan hubungan sinaptik di dalam embrio hidup yang utuh. Hal ini memungkinkan tahap perkembangan dapat dengan mudah dipelajari dari waktu fertilisasi hingga setelah terbentuknya sirkuit saraf fungsional.

Referensi : 

M. Igarashi, R. A. Santos, S. Cohen-Cory. Impact of Maternal n-3 Polyunsaturated Fatty Acid Deficiency on Dendritic Arbor Morphology and Connectivity of Developing Xenopus laevis Central Neurons In Vivo. Journal of Neuroscience, 2015; 35 (15): 6079 DOI: 10.1523/JNEUROSCI.4102-14.2015.

You May Also Like