Bhataramedia.com – Penelitian baru telah menyoroti mengenai nilai teknik penebangan modern untuk menjaga keanekaragaman hayati di hutan tropis yang digunakan untuk produksi kayu.
Para peneliti Durrell Institute of Conservation and Ecology (DICE) di University of Kent mengatakan bahwa mengingat lebih dari 4 juta km2 hutan tropis ditebang untuk kayu di seluruh dunia, meningkatkan cara penebangan yang berdampak terhadap satwa liar sangat penting untuk konservasi keanekaragaman hayati global.
Para anggota DICE telah melakukan penelitian paling komprehensif dari Reduced Impact Logging (RIL) sampai saat ini. Mereka mensurvei komunitas satwa liar selama periode lima tahun sebelum dan sesudah pemanenan kayu.
Tim peneliti, yang terdiri dari Dr. Jake Bicknell, Dr. Matthew Struebig dan Dr. Zoe Davies, menemukan bahwa RIL memiliki sedikit efek pada burung, kelelawar dan mamalia besar di hutan hujan Central Guyana. Bahkan, mereka menemukan bahwa tingkat perubahan alami pada satwa liar, lebih besar daripada yang dihasilkan teknik penebangan konvensional.
Saat ini, para peneliti berharap bahwa bukti baru yang menunjukkan manfaat mengadopsi RIL dibandingkan penebangan konvensional, akan mendorong pemerintah dan perusahaan kayu untuk mengganti praktek industri kayu yang mereka lakukan.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa RIL adalah ‘ pilihan hemat biaya’ yang akan menjamin keberlanjutan jangka panjang dari hutan tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati, di seluruh dunia. Teknik ini lebih baik untuk satwa liar karena meminimalkan kerusakan pohon yang ditebang di hutan dan mengurangi kesenjangan di dalam kanopi hutan yang terkait dengan penebangan konvensional,” kata Dr. Bicknell, seperti dilansir University of Kent (27/02/2015).