Bhataramedia.com – Para peneliti dari McMaster University kemungkinan telah menemukan cara baru untuk menekan efek samping yang menghancurkan dari statin. Statin adalah salah satu obat yang paling banyak digunakan di dunia untuk menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit jantung.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Jonathan Schertzer, asisten profesor Biokimia dan Ilmu Biomedis dan Canadian Diabetes Association Scholar, menemukan salah satu jalur yang menghubungkan statin dengan diabetes. Temuan ini dapat mengarah pada pengembangan statin generasi berikutnya dengan menginformasikan terapi kombinasi potensial saat mengkonsumsi obat tersebut.
Sekitar 13 juta orang, atau setengah dari mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, pernah menerima resep obat statin di dalam kehidupan mereka.
“Statin adalah salah satu obat yang paling diresepkan di dunia dan secara fantastis telah mampu mengurangi tingkat kejadian gangguan kardiovaskular,” kata Schertzer. “Tetapi, efek samping dari statin dapat jauh lebih buruk dari yang diperkirakan. Baru-baru ini, peningkatan risiko diabetes telah ditambahkan ke label peringatan untuk penggunaan statin. Hal ini membingungkan bagi kami karena jika anda meningkatkan profil metabolik anda dengan statin, anda seharusnya dapat mengurangi insiden diabetes dengan obat ini, namun yang terjadi justru sebaliknya,” lanjut dia.
“Kami menemukan bahwa statin mengaktifkan respon imun yang sangat spesifik. Respon imun ini menghentikan insulin dari melakukan tugasnya dengan baik. Setelah analisis lebih lanjut, kami menemukan bahwa menggabungkan statin dengan obat lain yang disebut Glyburide, dapat menekan efek samping ini,” jelas Schertzer, seperti dilansir dari McMAster University (10/6/2014).
Schertzer mengatakan bahwa temuan ini memiliki potensi untuk mengembangkan target baru untuk jalur kekebalan tubuh yang tidak mengganggu manfaat dari statin.
“Masih terlalu dini untuk mengatakan kita akan mengubah statin, tetapi sekarang kita mengerti salah satu efek samping yang dapat ditimbulkan, sehingga kita dapat mengembangkan strategi baru untuk meminimalkan efek samping tersebut. Upaya peminimalan efek samping tersebut bahkan kemungkinan termasuk menggunakan produk alami atau manajemen nutrisi untuk menghilangkan efek samping dari statin,” katanya.
Tahap selanjutnya dari penelitian mereka adalah untuk memahami bagaimana statin mempromosikan diabetes dengan memahami bagaimana statin bekerja di pankreas (organ yang mensekresikan insulin). Mereka juga berharap untuk lebih memahami apakah jalur kekebalan ini terlibat di dalam efek samping lainnya dari statin, seperti nyeri otot dan kerusakan otot yang mengancam jiwa.
Schertzer menekankan bahwa statin adalah obat yang penting dan banyak diresepkan. Memahami bagaimana statin menyebabkan efek samping dapat digunakan untuk memperbaiki kelompok obat ini. Hal ini dapat berpotensi untuk mempengaruhi masyarakat luas yang memerlukan statin sebagai bagian dari pengobatan yang mereka terima.
“Dengan label peringatan baru mengenai risiko diabetes akibat penggunaan statin, orang-orang banyak yang memperdebatkan hal tersebut. Statin adalah obat yang berkhasiat bagi banyak orang. Apa yang kita benar-benar harus bicarakan adalah bagaimana membuat statin menjadi lebih baik. Kami sudah mulai memahami biologi dasar dari statin sehingga kita dapat melakukan hal tersebut. Langkah berikutnya adalah untuk memahami apakah semua efek samping utama dari statin terjadi dengan bertindak terhadap jalur metabolisme sistem imun spesifik ini,” pungkas Schertzer.
Referensi Jurnal :
Brandyn D. Henriksbo, Trevor C. Lau, Joseph F. Cavallari, Emmanuel Denou, Wendy Chi, James S. Lally, Justin D. Crane, Brittany M. Duggan, Kevin P. Foley, Morgan D. Fullerton, Mark A. Tarnopolsky, Gregory R. Steinberg, and Jonathan D. Schertzer. Fluvastatin causes NLRP3 inflammasome-mediated adipose insulin resistance. Diabetes, June 2014 DOI: 10.2337/db13-1398 1939-327X.