Bhataramedia.com – Studi terbaru menunjukkan bahwa meningkatnya suhu global dapat meningkatkan jumlah karbondioksida secara alami yang dilepaskan oleh lautan di dunia, dimana hal ini memicu perubahan iklim lebih lanjut.
Wawasan baru tentang bagaimana lautan dapat mempengaruhi kadar CO2 di atmosfer menunjukkan bahwa peningkatan suhu secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan oleh lautan.
Para ilmuwan mempelajari inti sedimen 26.000 tahun yang diambil dari Teluk California untuk mengetahui bagaimana kemampuan lautan dalam mengambil CO2 di atmosfer mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Mereka melacak kelimpahan unsur-unsur kunci, yaitu silikon dan besi, di dalam fosil organisme laut kecil, yang dikenal sebagai plankton, dimana fosil ini terawetkan di dalam inti sedimen. Plankton dapat menyerap CO2 dari atmosfer di permukaan laut, dan dapat mengakumulasi sejumlah besar karbon di selnya.
Para peneliti menemukan bahwa pada periode tersebut yaitu ketika silikon merupakan paling melimpah di perairan laut berhubungan dengan iklim yang relatif hangat, rendahnya tingkat zat besi atmosferik, dan berkurangnya penyerapan CO2 oleh plankton di lautan. Para ilmuwan telah menduga bahwa besi mungkin memiliki peran penting terkait kemampuan plankton untuk menyerap CO2. Penelitian terbaru ini juga menunjukkan bahwa rendahnya kadar zat besi di permukaan laut dapat membatasi pengaruh dari elemen kunci lain yang membantu plankton mengambil karbon.
Efek ini diperbesar di laut selatan dan khatulistiwa Pasifik serta daerah pantai, dimana area ini dikenal memainkan peran penting dalam mempengaruhi kadar CO2 di atmosfer global.
Seperti dilansir laman University of Edinburgh (6/6/2014), peneliti dari University of Edinburgh mengatakan bahwa temuan mereka merupakan yang pertama kalinya menunjukkan hubungan yang kompleks antara besi dan elemen kunci lainnya di lautan yang terlibat dalam pengaturan CO2 di atmosfer oleh lautan. Temuan mereka diverifikasi dengan perhitungan global untuk semua lautan. Penelitian, yang diterbitkan di Nature Geoscience, didukung oleh Scottish Alliance for Geoscience Environment Society dan Natural Environment Research Council.
Dr. Laetitia Pichevin, dari University of Edinburgh School of Geosciences, yang memimpin penelitian, mengatakan : “Besi dikenal sebagai nutrisi utama bagi plankton, tapi kami terkejut dengan banyak cara di mana besi mempengaruhi CO2 yang dilepaskan oleh lautan. Jika pemanasan iklim menyebabkan kadar zat besi di permukaan laut lebih rendah, seperti yang terjadi di masa lalu, maka hal ini merupakan berita buruk bagi lingkungan. “
Referensi Jurnal :
L. E. Pichevin, R. S. Ganeshram, W. Geibert, R. Thunell, R. Hinton. Silica burial enhanced by iron limitation in oceanic upwelling margins. Nature Geoscience, 2014; DOI: 10.1038/ngeo2181.