Pengaruh Genetik Terhadap Perbedaan Indeks Massa Tubuh Setiap Anak

Anak-anak

Bhataramedia.com – Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di UCL dan King College London menjelaskan bahwa pengaruh faktor genetik terhadap perbedaan Indeks Massa Tubuh / Body Mass Index (BMI) di antara anak-anak meningkat sebesar 43% pada usia 4 tahun hingga 82% pada usia 10 tahun.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Obesity melakukan analisis genomik terhadap 2.556 pasangan kembar. Data dikumpulkan di Inggris dan Wales pada tahun 1999 dan 2005 ketika semua pasangan kembar masing-masing berusia 4 dan 10 tahun. Penelitian ini didukung oleh Inggris Medical Research Council (MRC) dengan dana tambahan dari Wellcome Trust and the Biotechnology dan Biological Sciences Research Council.

Seperti dilansir laman UCL (24/4/2014), studi yang mengkonfirmasi pengaruh genetik yang disebut ‘heritabilitas’ ini menunjukkan alasan mengenai bagaimana beberapa anak laki-laki dan perempuan memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada yang lain. Ukuran mereka menjadi lebih besar karena pengaruh genetik sebesar 43% pada usia 4 tahun dan 82% pada usia 10 tahun. Salah satu hal yang dapat menjelaskan fenomena tersebut adalah ekspresi genetik mereka terhadap lingkungan di sekitarnya. Proses tersebut disebut dengan korelasi genetik-lingkungan.

Studi terhadap pasangan kembar ini tidak melibatkan pengukuran gen secara langsung. Para peneliti hanya menggunakan data genom di dalam sampel yang sama untuk membandingkannya dengan penemuan mereka. Para peneliti, untuk pertama kalinya menggunakan Genome-wide Complex Analysis Trait (GCTA) yang memperkirakan efek gabungan dari lebih 1,7 juta varian genetik umum di seluruh genom. Metode GCTA digunakan untuk menunjukkan bahwa pengaruh total dari gen secara umum meningkat sebesar 50% antara usia 4 dan 10 tahun.

Meskipun GCTA tidak mengidentifikasi pengaruh dari gen tertentu, para peneliti kemudian menciptakan skor kecenderungan genetik dari 28 varian genetik yang diketahui terkait dengan risiko obesitas. Para peneliti kemudian mereplikasi peningkatan asosiasi 28 varian genetik tersebut dengan Body Mass Index (BMI) dari usia 4 hingga 10 tahun. Temuan ini tanpa keraguan menunjukkan bahwa pengaruh genetik terhadap berat badan semakin meningkat selama masa kanak-kanak.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kecenderungan genetik untuk obesitas semakin diekspresikan selama masa kanak-kanak,” kata Dr. Clare Llewellyn dari UCL Epidemiology & Public Health, yang ikut memimpin penelitian ini. “Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya intervensi pada usia dini untuk mencoba menetralkan efek genetik dan mengurangi obesitas,” tambah Dr. Clare.

Referensi Jurnal :

C.H. Llewellyn, M. Trzaskowski, R. Plomin, J. Wardle. From modeling to measurement: Developmental trends in genetic influence on adiposity in childhood. Obesity, 2014; DOI: 10.1002/oby.20756.

You May Also Like