Jamur Lendir, Bahan Baku Sirkuit Logika Komputer

Jamur Lendir (Physarum polycephalum)
Jamur Lendir (Physarum polycephalum)
Jamur Lendir (Physarum polycephalum).
(Credit: Dr. Jonatha Gott and the Center for RNA Molecular Biology, Case Western Reserve University)

Bhataramedia.com – Komputer di masa yang akan datang bentuknya mungkin akan lebih tipis dari saat ini. Pada studi yang dipublikasikan di jurnal Materials Today, para peneliti dari Eropa telah menemukan bahan baru untuk membuat unit logika komputer dengan menggunakan jamur lendir (slime mold; mold (kapang) / anggota dari regnum fungi). Jamur ini kemungkinan dapat berfungsi sebagai blok bangunan untuk perangkat komputasi dan sensor.

Seperti dilansir laman Elsevier (27/3/2014), Andrew Adamatzky (Universitas West of England, Bristol, UK) dan Theresa Schubert (Universitas Bauhaus Weimar, Jerman) telah membangun sirkuit logika yang mengeksploitasi jaringan lendir dari mold yang saling berhubungan untuk memproses informasi.

Salah satu jenis mold yang digunakan adalah Physarum polycephalum. Pada “plasmodium” atau kondisi vegetatif, organisme memperluas lingkungan hidupnya dengan jaringan berbentuk filamen tabung yang berfungsi untuk menyerap nutrisi. Tabung ini juga memungkinkan organisme untuk merespon cahaya dan perubahan kondisi lingkungan yang memicu pelepasan spora reproduksi.

Pada pekerjaan sebelumnya, tim peneliti menunjukkan bahwa jaringan pipa tersebut bisa menyerap dan mengangkut pewarna yang berbeda. Mereka kemudian memberikan nutrisi berupa oat flakes untuk memicu pertumbuhan tabung dan garam untuk mencegah hal ini, sehingga mold dapat menumbuhkan jaringan dengan struktur tertentu. Para peneliti kemudian menunjukkan bagaimana sistem ini bisa mencampur dua pewarna untuk membuat warna ketiga sebagai “outputnya.”.

Penggunaan pewarna dengan nanopartikel magnetik dan manik-manik fluoresen kecil, memungkinkan peneliti untuk menggunakan jaringan lendir mold sebagai perangkat biologika “lab-on-a-chip”. Ini merupakan cara baru untuk membangun perangkat mikofluida yang digunakan untuk memproses sampel lingkungan atau medis pada pengujian dan diagnostik skala kecil. Perkembangan menuju jaringan yang jauh lebih besar dari tabung lendir mold dapat digunakan untuk memproses nanopartikel dan menjalankan operasi logika Boolean yang digunakan oleh sirkuit komputer. Tim sejauh ini telah menunjukkan bahwa jaringan lendir mold dapat melakukan operasi Boolean XOR atau NOR. Dengan menghubungkan gerbang logika tersebut dapat memungkinkan komputer berbasis lendir mold untuk melakukan operasi biner yang digunakan untuk perhitungan.

“Gerbang logika berbasis jamur lendir ini bersifat non-elektronik, sederhana dan murah, dan beberapa gerbang dapat direalisasikan secara bersamaan pada lokasi di mana tabung protoplasma bergabung,” kata Adamatzky dan Schubert.

Apakah kita telah memasuki era komputer biologika? Stewart Bland, Editor di Materials Today, percaya bahwa “meskipun bahan elektronik tradisional masih digunakan, penelitian seperti ini membantu untuk mendorong dan mengaburkan batas-batas ilmu material, komputer dan biologi, serta merupakan prospek yang menarik di masa depan . “

Penelitian ini dilakukan dalam rangka Proyek EU FP7 “Physarum Chip” (Program Computing Inkonvensional).

Referensi Jurnal :

Andrew Adamatzky, Theresa Schubert. Slime mold microfluidic logical gates. Materials Today, 2014; 17 (2): 86 DOI: 10.1016/j.mattod.2014.01.018.

You May Also Like