Table of Contents
Rooting Android banyak dilakukan oleh pengguna perangkat ini untuk mendapatkan akses yang penuh terhadap sistem di dalamnya. Rooting bisa memungkinkan Anda untuk menggunakan kapasitas memori di perangkat secara penuh, menghapus atau menyembunyikan aplikasi-aplikasi yang tidak digunakan secara permanen termasuk aplikasi bawaan perangkat, menginstal aplikasi-aplikasi yang bisa meningkatkan performa perangkat, dan masih banyak lagi keuntungan lainnya. Namun, melakukan rooting tidak bisa sembarangan dan sebaiknya tidak dilakukan jika Anda belum paham benar tentang mekanisme dan juga resikonya. Berikut adalah beberapa hal yang wajib tahu sebelum melakukan rooting Android.
Bahayakah melakukan rooting?
Melakukan rooting pada perangkat Android punya resikonya sendiri. Seperti misalnya resiko keamanan di mana malware bisa lebih mudah untuk masuk ke sistem dan membahayakan privasi data Anda. Perangkat yang sudah di-root juga akan kehilangan hak garansinya. Rooting juga memiliki resiko bisa berdampak merusak perangkat lunak perangkat apabila menggunakan metode yang secara khusus didesain tidak untuk dipakai pada tipe perangkat Anda. Resiko perangkat yang rusak setelah di-root disebut dengan brick. Ada brick yang yang membuat perangkat sama sekali tidak bisa dimatikan, ada juga brick yang membuat perangkat terjebak di bootloop, bisa diperbaiki tapi caranya cukup kompleks.
Pastikan review rooting valid
Hal yang wajib tahu sebelum melakukan rooting Android adalah ada banyak konten-konten di internet yang mengklaim menjadi metode rooting yang tingkat kesuksesannya tinggi, cocok untuk semua tipe Android, dan sebagainya. Sebaiknya jangan langsung dipercaya, pilih sumber yang memberikan metode rooting yang terpercaya, misalnya di forum-forum tekno yang memiliki reputasi baik, maupun di situs-situs tekno yang terpercaya.
Backup dulu data Anda
Resiko lainnya dari melakukan rooting adalh kehilangan data yang tersimpan di perangkat. Oleh karena itu sebelum melakukan rooting pastikan Anda sudah memindahkan data ke memori yang lain misalnya dipindah ke USB drive atau hard disk. Kemudian ketika melakukan rooting pastikan baterai Anda cukup karena proses rooting bisa memakan waktu yang cukup lama. Selama melakukan rooting jangan matikan perangkat Anda, jangan ganggu prosesnya dan ikuti setiap langkahnya dengan hati-hati.
Kenali model perangkat Anda
Untuk mengurangi resiko terjadinya brick, kenali benar-benar tipe perangkat yang Anda miliki. Tidak hanya tipe perangkat maupun versi Osnya saja namun juga termasuk model number, kernel number, build number, dan sebagainya. Hal ini jadi informasi wajib tahu sebelum melakukan rooting Android untuk menemukan metode rooting yang paling tepat karena jika ada salah satu elemen yang tidak kompatibel maka resiko brick bisa lebih tinggi.
Pastikan punya driver yang kompatibel
Hanya rooting dengan menggunakan driver yang sesuai dengan tipe ponsel yang Anda gunakan. Untuk driver perangkat Android Anda, bisa dicari dengan mudah di internet dengan mengetikkan kata kuncinya. Selain memahami proses rooting, Anda juga wajib tahu sebelum melakukan rooting Android untuk proses unroot-nya. Jika tidak suka dengan hasil rooting, Anda bisa melakukan proses unroot untuk mengembalikan kondisi perangkat sebelum di-root.