Bhataramedia.com – Data yang disajikan oleh perusahaan bioteknologi Athersys menunjukkan bahwa pasien stroke yang dirawat oleh terapi sel punca dewasa yang disebut “MultiStem”, secera signifikan lebih baik daripada pasien lain yang menerima plasebo satu tahun setelah pengobatan. Hasill penelitian ini merupakan studi fase 2 yang melibatkan situs klinis di Amerika Serikat dan Inggris, termasuk University Hospitals Case Medical Center. Studi ini meneliti keamanan dan efektivitas terapi baru yang dikembangkan untuk pengobatan stroke iskemik. Data penelitian disajikan tanggal 17 Februari di International Stroke Conference 2016, Los Angeles.
Dari 65 pasien yang diobati dengan MultiStem, 23,1 persen mencapai pemulihan penuh atau hampir sembuh dari stroke setelah satu tahun. Hanya 8,2 persen dari 61 pasien yang menerima obatplasebo mencapai tingkat pemulihan. Pasien yang menerima terapi sel dalam waktu 36 jam setelah onset stroke bahkan lebih baik, dengan 29 persen dari 31 pasien mencapai hasil yang sangat baik.
Cathy Sila, M.D., Direktur Comprehensive Stroke Center UH Case Medical Center, dan Profesor of Neurology di Case Western Reserve University, adalah peneliti utama dari studi di UH Case Medical Center.
“Hasil ini sangat menjanjikan dan terapi ini akan menjadi tambahan penting untuk perawatan stroke akut untuk mengurangi jumlah cedera otak dari pasien membutuhkan pemulihan,” kata Dr. Sila. “Namun hasilnya masih awal dan perlu diperbanyak.”
Sejak terapi MultiStem tampaknya efektif jika diberikan pada 24 sampai 36 jam setelah stroke, hal ini berarti banyak korban stroke yang akan lebih memenuhi syarat untuk pengobatan, katanya.
“Terapi stroke yang ada saat ini sayangnya sangat terbatas. Hanya ada satu obat, tPA, yang disetujui FDA untuk stroke iskemik akut, dan TPA harus diberikan pada waktu satu jam setelah onset stroke,” kata Dr. Sila.
“Meskipun sudah dilakukan pendidikan publik dan pengembangan pusat-pusat stroke, hanya sekitar 7 persen dari semua pasien stroke iskemik nasional menerima terapi tPA dan kurang dari 2 persen menjalani terapi penghapusan gumpalan berbasis kateter. Perawatan baru diperlukan untuk membalikkan efek dari stroke dan mempromosikan pemulihan dari stroke, serta harus efektif pada waktu yang lebih luas untuk membantu lebih banyak pasien,” lanjut Dr. Sila, seperti dilansir University Hospitals Case Medical Center (24/02/2016).
Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pada arteri di atau ke otak, yang menghambat aliran darah, sehingga dapat mengakibatkan kecacatan serius atau bahkan kematian.
MultiStem® adalah obat proprietary yang dibuat oleh perusahaan bioteknologi Athersys, yang berbasis Cleveland. Obat ini berasal dari kelas sel punca (stem cell) dewasa awal yang disebut Multipotent Adult Progenitor Cells or MAPC, yang diperoleh dari sumsum tulang. Ratusan ribu hingga jutaan dosis dapat dibuat dari sel-sel sumsum tulang dari satu donor. Sel-sel tidak berasal dari pasien, sehingga dapat dibuat terlebih dahulu, disimpan di rumah sakit dan digunakan.
Sel MultiStem muncul untuk mengurangi respon inflamasi lokal dan melindungi neuron di otak, sembari memodulasi respon imun umum tubuh dan peradangan yang menyebabkan kerusakan tambahan ke otak di hari setelah stroke. Ini adalah konsep yang sama sekali baru mengenai bagaimana terapi sel dapat memberikan manfaat pada cedera sistem saraf pusat.
Studi ini didanai oleh Athersys.
Sebuah video dengan Dr. Sila dan peserta penelitian pertama pada uji coba MultiStem tersedia di : youtube.