Bhataramedia.com – Remaja dengan alergi makanan lebih mungkin untuk mengalami depresi, kecemasan atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan ibu merekalah yang mengetahui hal itu.

Studi yang dipimpin McMaster University, telah menemukan bahwa ibu dari remaja dengan alergi makanan lebih mungkin melaporkan bahwa anak mereka memiliki masalah emosional dan perilaku, dibandingkan dengan anak-anak mereka sendiri.

Dari 1.300 anak yang terlibat pada penelitian di Australia, para peneliti menemukan bahwa pada usia 14 tahun, sekitar sepertiga dari remaja dengan alergi makanan melaporkan mereka memiliki masalah emosional dan perilaku, tetapi lebih dari 46 persen dari ibu mereka melaporkan masalah tersebut.

Ketika remaja yang sama berusia 21 tahun, 44 persen dari mereka dengan alergi makanan melaporkan masalah emosional dan perilaku, dan mereka dua kali lebih mungkin untuk memiliki gejala depresi yang berlangsung dari remaja dibandingkan rekan mereka yang normal.

Studi ini telah dipublikasikan secara online di jurnal medis Allergy.

“Sayangnya, kita tidak tahu apakah remaja dengan alergi makanan cenderung melaporkan masalah mereka sendiri, atau apakah ibu yang lebih melaporkan masalah, tetapi kita tahu bahwa profesional kesehatan harus mengambil perspektif beberapa orang ketika mereka menilai masalah kesehatan mental seperti ini, “kata Mark Ferro, peneliti utama studi tersebut, seperti dilansir McMaster University (20/01/2016).

Ferro adalah asisten profesor psikiatri dan perilaku ilmu saraf dan pediatri di McMaster Michael G. DeGroote School of Medicine. Dia juga anggota dari Offord Centre for Child Studies.

“Jelas bahwa masalah ini tidak hanya pada tahapan tertentu, remaja dengan alergi makanan lebih cenderung memiliki masalah kesehatan mental ketika menjadi dewasa,” tambahnya.

Referensi Jurnal :

Mark A. Ferro, Ryan J. Van Lieshout, Jason Ohayon, James G. Scott. Emotional and Behavioral Problems in Adolescents and Young Adults with Food Allergy. Allergy, 2015; DOI: 10.1111/all.12829.