Bhataramedia.com – Coriell Personalized Medicine Collaborative (CPMC), suatu inisiatif penelitian yang menjelajahi utilitas informasi genetik dalam pengaturan klinis, telah menerbitkan suatu studi dan mengidentifikasi enam gen penting yang mempengaruhi durasi tidur manusia.
Penelitian ini diterbitkan di American Journal of Medical Genetics dan mengacu pada data yang dikumpulkan dari para peserta untuk membangun temuannya.
“Tujuan biologis mendasar dari tidur masih belum dipahami,” kata Dr. Michael Christman, Presiden dan CEO dari Coriell Institute.
“Tetapi dengan melibatkan populasi peserta yang beragam dan mengumpulkan dataset yang kaya, studi penelitian CPMC sedang mengejar jenis wawasan yang akan membantu kita mempelajari lebih lanjut tentang durasi tidur dan, pada akhirnya, meningkatkan kesehatan manusia,” jelas Dr. Michael Christman, seperti dilansir Coriell Institute for Medical Research (12/01/2016).
Fokus penelitian CPMC adalah untuk mengidentifikasi gen yang terkait dengan durasi tidur dan memvalidasi hubungan antara tidur dan beberapa faktor demografi dan gaya hidup, termasuk usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, olahraga, merokok dan alkohol. Analisis mencakup gen yang terlibat dalam metabolisme ATP, irama sirkadian, narkolepsi, siklus tidur pada tikus, dan hibernasi beruang.
“Para peneliti secara luas mengakui bahwa kekurangan tidur adalah masalah serius dan berpotensi dapat berkontribusi untuk berbagai komplikasi kesehatan, seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah atau peningkatan risiko obesitas dan diabetes,” kata Dr. Laura Scheinfeldt, penulis utama penelitian dan seorang ilmuwan penelitian di Coriell.
“Individu yang rata-rata memiliki tidur enam jam atau kurang, lebih rentan terhadap masalah kesehatan yang merugikan, dan kami menemukan bahwa peserta yang terdaftar pada studi CPMC memiliki jumlah waktu tidur yang sangat bervariasi,” kata Dr. Scheinfeldt. “Secara efektif, dengan belajar lebih banyak tentang pola tidur individu dan mempertimbangkan faktor lingkungan dan risiko genetik, dokter mungkin suatu hari dapat mengidentifikasi risiko sebelum terjadi dan memberikan solusi kesehatan yang tepat.”
Didirikan pada tahun 2007, studi penelitian CPMC melibatkan jaringan dokter, ilmuwan, konselor genetik, dan lebih dari 8.500 peserta relawan. Studi ini telah menghasilkan lebih dari 20 publikasi yang memeriksa berbagai kondisi manusia yang kompleks, termasuk penyakit jantung, kanker payudara dan paru-paru, serta diabetes tipe I dan diabetes tipe II.
Studi Coriell berkomitmen untuk memajukan pemberian obat yang lebih presisi danmenyelaraskannya dengan lembaga progresif, termasuk United States Air Force Medical Service, dan berbagi data penting.
Referensi Jurnal :
Laura B. Scheinfeldt, Neda Gharani, Rachel S. Kasper, Tara J. Schmidlen, Erynn S. Gordon, Joseph P. Jarvis, Susan Delaney, Courtney J. Kronenthal, Norman P. Gerry and Michael F. Christman. You have full text access to this OnlineOpen article Using the Coriell Personalized Medicine Collaborative Data to conduct a genome-wide association study of sleep duration. American Journal of Medical Genetics: Neuropsychiatric Genetics, January 2016 DOI: 10.1002/ajmg.b.3236.