Bhataramedia.com – Para peneliti dari Universitas Lund di Swedia telah menemukan bahwa air minum sebagian besar dimurnikan oleh jutaan “bakteri baik” yang ditemukan di pipa air dan pabrik pemurnian. Sejauh ini, pengetahuan tentang bakteri ini praktis tidak ada, tetapi penelitian baru ini akan mengubah itu.
Segelas air minum bersih benar-benar berisi sepuluh juta bakteri! Hal ini wajar karena air keran bersih selalu mengandung bakteri yang tidak berbahaya. Bakteri dan mikroba lainnya tumbuh di instalasi pengolahan air minum dan di bagian dalam pipa air kita, yang dapat dilihat dalam bentuk lapisan lengket dan tipis yang disebut biofilm. Semua permukaan pipa air minum terlapisi oleh biofilm ini.
Temuan para peneliti ini menunjukkan bahwa keragaman spesies bakteri dalam pipa air sangat besar, dan bahwa bakteri dapat memainkan peran yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Antara lain, para peneliti menduga bahwa sebagian besar dari pemurnian air terjadi di pipa dan tidak hanya di pabrik pemurnian air.
“Suatu ekosistem yang sebelumnya benar-benar tidak diketahui telah mengungkapkan dirinya kepada kita. Dulu, Anda hampir tidak dapat melihat bakteri sama sekali dan saat ini, berkat teknik seperti sekuensing DNA dan flow cytometry, kita tiba-tiba melihat delapan puluh ribu bakteri per mililiter dalam air minum,” kata peneliti Catherine Paul dengan antusias.
“Dari ruangan yang dulunya gelap, kita sekarang berada di ruang yang terang benderang, tetapi hanya satu ruangan. Berapa banyak kamar yang berbeda di dalam rumah juga menjadi pertanyaan yang menarik,” lanjut Catherine.
Karya mahasiswa doktoral Katharina Lührig, yang bekerja sama dengan Catherine, profesor Peter Rådström dan Kenneth Persson, dan rekan Björn Canbäck dan Tomas Johansson telah diterbitkan di jurnal Microbes and Environments.
Hasil penelitian ini telah menyebabkan diskusi yang hidup dalam industri tentang peran biofilm pada air minum.
Setidaknya ada beberapa ribu spesies bakteri yang berbeda hidup di pipa air. Menurut para peneliti ada hubungan antara komposisi bakteri dan kualitas air.
“Kami menduga ada bakteri ‘baik’ yang membantu memurnikan air dan tetap aman. Mirip dengan apa yang terjadi pada usus kita yang penuh bakteri, dan sebagian besar membantu kita mencerna makanan kita dan melawan penyakit,” kata Catherine Paul.
Meskipun penelitian ini dilakukan di Swedia selatan, bakteri dan biofilm ditemukan di seluruh dunia, di keran dan pipa air. Pengetahuan ini akan sangat berguna bagi banyak negara ketika memperbarui dan meningkatkan sistem pipa air mereka.
“Harapannya adalah kita akhirnya mungkin dapat mengontrol komposisi dan kualitas air untuk mengarahkan pertumbuhan bakteri ‘baik’ yang dapat membantu memurnikan air bahkan lebih efisien dari hari ini,” kata Catherine Paul, seperti dilansir Lund University (16/12/2015).
Referensi Jurnal :
Katharina Lührig, Björn Canbäck, Catherine J. Paul, Tomas Johansson, Kenneth M. Persson, Peter Rådström. Bacterial Community Analysis of Drinking Water Biofilms in Southern Sweden. Microbes and environments, 2015; 30 (1): 99 DOI: 10.1264/jsme2.ME14123.