Bhataramedia.com – Ada empat sasaran KKN (kuliah kerja nyata) Institut Teknologi Bandung dalam menjalankan program tahunnya saat ini. Pada tahun 2015 dianggap sebagai tahun terberat karena berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Khusus di tahun ini KKN Tematik dilaksanakan pada Sabtu-Selasa (06-30/06/15) di Desa Cikuya, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Ada sebanyak 19 orang panitia yang bakal mengatur peserta KKN yang berjumlah 124 orang.
“Desa ini tidak ada listrik, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) rendah, dan infrastrukturnya belum memadai,” kata Syahrial Taufik, Ketua Panitia KKN, seperti dilansir situs resmi ITB (26/06/2015).
Dalam KKN Tematik tahun ini, panitia menargetkan pengembangan di bidang infrastruktur, pendidikan, energi, dan air. Di bidang infrastruktur, misi yang dilakukan adalah pembangunan jembatan desa yang merupakan misi terberat dalam menjalankan program KKN di tahun ini.
Untuk mencapai misi tersebut, KKN Tematik ITB bekerjasama dengan P2D (Pusat Pemberdayaan Pedesaan) dan juga Secapa AD (Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat). Diketuai oleh Ir. Endra Susila. P2D itu sendiri merupakan organisasi ITB yang terdiri dari berbagai disiplin dan bertujuan untuk membantu mengembangkan desa.
ITB pun tidak sendiri dalam menjalankan program KKNnya, mereka dibantu oleh Secapa AD yang ikut membantu dalam pembangunan jembatan desa, khususnya dalam hal pengadaan peralatan peralatan, transportasi dan tenaga.
Dalam program KKN ITB, beberapa yang sudah terlihat kemajuannya di desa Cikuya ditandai dengan teralirinya listrik, pembangunan tempat sarana pemandian dan kebersihan, dan bantuan untuk mencarikan beasiswa pendidikan untuk anak-anak kurang mampu di desa Cikuya.
“Dari evaluasi panitia tahun kemarin, pendidikan itu harus ada di setiap daerah,” kata Syahrial.
Saat ini, sekolah yang ada di Desa Cikuya paling tinggi adalah SMP, belum ada SMA. Panitia berencana untuk membina untuk membina 1-3 anak yang berpotensi.