Categories: Education

Ahli Fisika : Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Sebaiknya Ditunda

Syarat Kepentingan, Pembangunan PLTN Harus Dihentikan.(Credit: ugm.ac.id)

Bhataramedia.com – Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang diusulkan BATAN di Bangka sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Karena masih dinilai beresiko tinggi dan berakibat pada resiko dampak sosial yang merugikan rakyat.

“Sebaiknya dana yang tidak sedikit tersebut bisa dipergunakan untuk membangun pembangkit energi terbarukan di daerah terpencil”, kata Iwan Kurniawan, Ahli Fisika Nuklir Eksperimen Universitas Indonesia pada Kamis sore (25/6/2015) di Universitas UGM.

Menurutnya, pembangunan PLTN sangat mahal, berbahaya dan kotor. Hasil studi kelayakan PLTU Bangka yang dibiayai APBN menunjukkan, biaya pembangunan listrik PLTN sebesar 12 sen USD/kWh, dua kali biaya listrik PLTU Batubara 6 sen USD/kWh. Sementara biaya pembangunan PLTN Bangka diatas 6300 USD/kWh, yaitu sebesar 4 hingga 5 kali biaya pembangunan PLTU Batubara yang memakan biaya 1200 – 1500 USD/kWh.

“Nampaknya BATAN menyembunyikan laporan studi kelayakan PLTN Bangka, karena biaya listrik dan pembangunan PLTN sangat mahal,” ungkapnya, seperti dilansir situs UGM (25/06/2015).

Iwan melanjutkan, jika melihat kondisi yang ada, Indonesia mestinya bisa bersabar dalam keinginan membangun PLTN. Indonesia dapat mewujudkan keinginan itu ketika sudah lahir generasi PLTN yang benar-benar aman.

Related Post

“Biarkan saja sekarang negara-negara maju bereksperimen. Kita menunggu sampai benar-benar lahir generasi baru PLTN yang sungguh-sungguh aman,” harapnya.

Rinaldy Dalimi pun senada dengan Iwan, ia pun menjelaskan bahwa satu-satunya negara yang menempatkan energi nuklir sebagai energi baru hanyalah Indonesia, padahal nuklir bukan energi baru lagi. Ketika nuklir ditempatkan sebagai energi baru yang dalam istilah di Indonesia merupakan Energi Baru Terbarukan (EBT), maka pemerintah mengalami kesulitan membuat kebijakan EBT yang harus disubsidi.

“Tidak akan mungkin menyubsidi energi yang sangat berbahaya,” ujar Rinaldy, Anggota Dewa Energi Nasional (DEN).

Karena itu, istilah nuklir sebagai energi baru harus direvisi agar mudah dalam membuat kebijakan. Iapun menilai Indonesia belum saatnya membangun PLTN, masih banyak potensi lain yang bisa dibangun diluar PLTN.

Windu Merdekawati

Recent Posts

Beberapa Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Pasang Panel Surya

Bhataramedia.com - Bagi anda yang hendak memasang panelsurya, anda bisa membeli panel surya, rack, inverter,…

1 tahun ago

Beberapa Penyebab Tidak Bisa Bergabung Pada Grup Telegram

Bhataramedia.com - Artikel ini akan memberikan anda penjelasan tentang Beberapa Penyebab Tidak Bisa Bergabung Pada…

1 tahun ago

Mau Pasang Panel Surya? Ketahui Lebih Dahulu Mengenai PLTS

Bhataramedia.com - Sebelum memasang panel tenaga surya, alangkah baiknya untuk memperluas wawasan mengenai panel itu…

1 tahun ago

Cara Melihat Semua Unduhan Pada Telegram

Bhataramedia.com - Artikel ini akan memberikan anda panduan tentang bagaimana Cara Melihat Semua Unduhan Pada…

1 tahun ago

Promo Optimal untuk Oli Mobil Terbaik di Otoklix Plus Simprug

Bhataramedia.com - Bagi kendaraan bermotor oli mesin memiliki peran penting untuk menjaga stabilitas kondisi mesin.…

1 tahun ago

Cara Mengaktifkan Fitur Ghost Mode Instagram

Bhataramedia.com - Para pengguna instagram pastinya sudah tahu bahwa status pada Direct Message dan info…

1 tahun ago