Mengapa Orang Memilih Selingkuh ? Ini Alasannya

putus hubungan, putus cinta, patah hati, bertengkar
putus hubungan, putus cinta, patah hati, bertengkar
Ilustrasi.

Bhataramedia.com – Mendengar kata selingkuh, pasti setiap pasangan yang sudah menikah maupun belum menikah jadi momok tersendiri yang sangat menyakiti perasaan pasangan yang diselingkuhinya. Tidak jarang memilih jalan untuk mengakhiri hubungan mereka, karena salah satu dari mereka berselingkuh.

Selama ini, mungkin kamu berpikir bahwa selingkuh mutlak disebabkan oleh sifat mata keranjang pelaku. Padahal, ada banyak alasan lain kenapa seseorang berselingkuh. Hanya karena pacarmu sekarang bukan orang yang gampang tergoda, bukan berarti hubungan kalian sepenuhnya aman dari risiko perselingkuhan.

Berikut beberapa alasan kenapa orang melakukan hubungan perselingkuhan, diantaranya:

Ego

Ego yang di maksud disini adalah sikap dan perasaan yang mau menang sendiri,terkadang setiap pasangan ingin lebih dominan dari pasangannya sendiri, sikap seperti itu tentu saja memberi dampak buruk bagi hubungan kalian.

Rasa minder pada pasangan

Maksud rasa minder disini adalah perasaan dimana salah satu pasangan memiliki status sosial yang tidak bisa di jangkau, oleh dirinya. Cendrung berfikir jauh kedepan dimana dirinya takut tidak di hargai karna status sosial yang lebih rendah dari pasangannya. Walaupun pasangannya sudah menerima apa adanya, pasangan yang seperti itu cenderung mencari pasangan yang memiliki status sosial yang sama dengan dirinya.

Standarnya berubah

Ketika kamu dan pasangan memutuskan untuk pacaran, mungkin pertimbangan utama kalian adalah kecocokan dan rasa nyaman. Tapi seiring berkembangnya hubungan, pasangan merasa bahwa ada kebutuhan-kebutuhannya yang belum bisa dia dapatkan dari kamu. Kebutuhan yang di maksud di sini bisa berupa soal finansial, fasilitas, dan face.

Jenuh

Sisi buruk dari sebuah hubungan jangka panjang adalah rasa jenuh dan bosan. Ketika pasangan kamu adalah seorang yang berkomitmen tinggi sekalipun, rasa jenuh dalam hubungan kadang nggak bisa dihindari. Faktor pemicu kejenuhan dalam hubungan sendiri ada banyak. Bisa karena hubungan yang terlalu mulus, atau sebaliknya, hubungan yang selalu cekcok.

Pengaruh lingkungan dan pergaulan

Pasanganmu ternyata bisa berasal dari keluarga dan lingkungan yang sudah terbiasa dengan perilaku selingkuh. Misalnya, orang tua atau teman-teman dekatnya melakukan perselingkuhan. Dia jadi menganggap bahwa perselingkuhan adalah hal yang manusiawi dan bisa dimaklumi. Terlebih lagi pergeseran norma di jaman sekarang ini.

Jatuh cinta lagi

Karena sering bertemu. awalnya, pasangan kamu mungkin tidak pernah berniat untuk selingkuh. Tapi pekerjaan yang mengharuskan dia bertemu orang lain setiap hari membuat dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang itu dibandingkan kamu.

Mereka pun akhirnya merasa nyaman satu sama lain. Karena tidak mencoba mengontrol rasa nyaman itu, perasaan itu pun lama-lama berkembang menjadi cinta.

Jadi, kalau kamu bisa bertemu dan berbagi dengan pasanganmu tiap hari, penting untuk mengontrol perasaan. Rasa nyaman dan kedekatan bisa dikendalikan kalau dari awal kamu sudah sadar kalau ini memang harus dikendalikan. Kalau sudah terlanjur jatuh cinta pada orang lain, akan jauh lebih sulit untuk keluar dari perasaan itu.

Komunikasi

Kesibukan masing-masing bisa jadi salah satu alasan buat berselingkuh. Coba ingat kapan terakhir kali kamu dan dia menghabiskan waktu bersama, atau kapan terakhir kali kalian ngobrol dari hati ke hati. Sesibuk apapun, kamu harus tetap ingat bahwa komunikasi adalah pondasi dalam sebuah hubungan.

Terlalu Manja

Bermanja-manja dengan sang kekasih bisa jadi bumbu yang manis buat hubungan kalian. Kalau kamu kemana-mana minta dianterin atau apa-apa minta dibeliin, dia bisa jengah pada sikapmu. Nah, apakah selama ini kamu sudah menjadi pasangan yang dewasa?

Kamu terlalu posesif

Perhatian itu mutlak diperlukan dalam sebuah hubungan. Tapi kalo sampai menelepon 10 kali sehari buat ngecek lokasi pasangan. Bisa jadi dia malah merasa tertekan dengan hubungan kalian. Ingat setiap orang butuh privasinya sendiri begitupun dengan pasangan kamu.

You May Also Like