Bhataramedia.com – Menteri Sekretaris Negara, Prof. Pratikno menyebut Indonesia masih belum banyak memanfaatkan keanekaragaman hayati. Hal ini disampaikan pada saat Pratikno memberikan kuliah umum di Universitas Gajah Mada hari ini Sabtu (13/6/2015).
Ia menyebut bahwa Indonesia masih belum maksimal dalam mengeksplor lebih dalam. “Kalau ini dieskplor lebih lanjut sudah sangat kompetitif, apalagi dengan kondisi perubahan iklim dan energi fosil yang semakin menipis,” katanya, Sabtu (13/6/2015) seperti dilansir dalam situs resmi UGM.
Pratikno lebih lanjut menjelaskan bahwa kondisi ini memungkinkan terjadinya pergeseran perhatian dunia terhadap pemenuhan energi fosil maupun pangan ke Indonesia. Apabila keunggulan biodiversitas yang tinggi ini bisa dikelola dengan optimal akan menjadi keuntungan bagi Indonesia.
“Kalau kita kuat jadi anugerah, tapi kalau lemah dan tidak siap. Bisa jadi musibah, perang di Timur Tengah bisa pindah ke katulistiwan,” tambah Pratikno.
Hingga saat ini Indonesia belum mampu memanfaatkan dengan baik, seperti untuk keperluan medis. Bahkan saat ini lebih dari 90 persen kebutuhan obat-obatan Indonesia masih dipenuhi dari luar negeri.
“Kekayaan alam ini sebenarnya bisa menjadi basis pengembangan life science, di luar sudah banyak dikembangkan sementara dalam negeri masih tertinggal. Harapannnya dari Fakultas Biologi UGM melalui berbagai kajian dan penelitian ilmu hayati dapat memberikan kontribusi bagi bangsa,” tuturnya.